Mojokerto, seblang.com –Â Sehari-hari pria lulusan alumni D3 IPB jurusan peternakan ini berdinas aktif sebagai seorang Bhabinkamtibmas Polsek Pungging di Desa Bangun.
Muliono seorang polisi berpangkat Bripka memilih bertani setelah lepas tugas menjadi abdi negara di Desa Kedungmungal, Kecamatan Pungging, Mojokerto.
Setelah usai melaksanakan piket sebagai aparat penegak hukum di Polsek Pungging, Bripka Mulyono melangkah ke sawah di Desa Kedungmungal yang dikelolanya untuk menyemai sendiri bibit padi di pematang sawah.
Aktifitas keseharian yang menyatu dengan alam ini, dilakukannya sejak 3 tahun terakhir. Dimana ayah dua anak ini mengelola 4 lahan sekaligus.
“Sekitar 2022 awal, sejak saya pindah dari Jakarta ke Mojokerto. Gak lama saya langsung bercocok tanam,” ceritanya pada rekan media, Senin (20/1/2025).
Masing-masing berukuran 900 meter persegi ada 2 lahan, lalu 800 meter persegi, dan 500 meter persegi semuanya ia sewa sendiri.
“Semua lahan saya sewa, ke sawah saat libur lepas jaga atau piket itu. Kadang pagi sampai jam 11 siang, kadang habis zuhur menginjak asar sekitar jam 3 itu saya balik lagi. Kadang magrib bubar pulang,” imbuhnya.
Motivasi diri Muliono begitu antusias nyambi jadi petani, karena merasa lebih bahagia berada di pematang sawah sejak pindah tugas dari Kota Metropolitan, Jakarta.
Bahkan, hanya sekedar menatap hasil tanam yang menghijau sejauh mata memandang, Muliono merasa tentram.
Terlebih, terciptanya canda gurau sesama petani saat menyeruput kopi di sela-sela bercocok tanam.
“Gak tau yah, sejak pindah dari Jakarta itu kok terasa senang ke sawah. Ke sawah cuman lihat tanaman segar-segar, sehat. Kadang bawa kopi ngobrol sama petani di desa,” jelasnya.
Yah, selain itu, Muliono memang mengaku, keinginan menjadi peternak juga ingin dilakoninya. Namun, modal dan lahan yang terlampau besar mengurungkan niatnya saat ini.
Lalu memilih mewujudkan mimpinya dengan menjadi seorang petani terlebih dahulu, yang sekaligus menjadi abdi negara, polisi.
“Kalau pandangan pribadi untuk mencari usaha lain yang masuk dipikiran saya, yaitu bertani sama beternak. Kalau beternak modal cukup banyak dan lahan cukup luas, jadi saya milih yang bertani. Selain itu juga biar gak susah lah beli beras,” pungkasnya semringah.
Kapolsek Pungging AKP Selimat mendukung langkah anggotanya yang memang memiliki kemauan keras untuk mendukung ketahanan pangan seperti program yang digadang-gadang Presiden RI Prabowo saat ini.
“Saya selaku Kapolsek Pungging sangat mendukung dan mengapresiasi atas pekerjaan yang dilakukan mas Mulyono, yang tentunya menginspirasi anggota lainnya,” ucap Selimat.
Selimat pun mengapresiasi anggotanya yang tanpa pamrih memberikan pertolongan terhadap ternak warga yang sakit. Bripka Muliono memang memiliki latar belakang pendidikan peternakan di IPB.
“Tak jarang juga ketika ada ternak warga yang sakit, Mas Muliono selalu sigap membantu ternak yang sakit tersebut,” tambah Selimat.(rahmat)