Banyuwangi, seblang.com – Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, mengunjungi PT Bumi Rojo Koyo, sebuah peternakan sapi perah di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau fasilitas peternakan sekaligus membahas isu wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta upaya swasembada susu.
Kunjungan kerja (kunker) ini didampingi oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Agung Suganda, Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani, dan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Sudaryono mengapresiasi fasilitas peternakan PT Bumi Rojo Koyo dan menegaskan kesiapan pemerintah menghadapi wabah PMK serta mendorong percepatan swasembada susu. “Kami terus melakukan vaksinasi pada sapi perah dan sapi pedaging untuk mencegah penyebaran PMK,” ujarnya.
Ia menyebutkan, sekitar 500 ribu sapi perah di Indonesia sudah divaksin, dan kini upaya difokuskan pada sapi pedaging milik peternak kecil.
Terkait impor sapi hidup, Wamen menjelaskan bahwa pemerintah memberikan kesempatan bagi siapapun untuk mendatangkan sapi hidup dari negara-negara yang sudah diizinkan pemerintah, termasuk Brasil. Menurutnya, sapi Brasil cocok dengan iklim Indonesia dan dapat membantu meningkatkan populasi sapi nasional. “Populasi sapi di Brasil sangatlah besar, di atas 200 juta ekor, melebihi jumlah penduduknya. Sapi Brasil bersifat tropis sehingga lebih cocok tinggal di Indonesia,” ungkapnya.
Sudaryono juga menyoroti ketergantungan Indonesia pada impor susu, yang mencapai 81% dari total konsumsi nasional. Pemerintah menargetkan 2 juta sapi dalam lima tahun ke depan, dengan rincian 1,2 juta sapi perah dan sisanya sapi pedaging.
“Kami optimis produksi susu lokal akan meningkat, terutama dengan dukungan program makan bergizi gratis yang memicu permintaan susu lebih tinggi,” katanya.
Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama memerangi PMK melalui vaksinasi rutin dan penanganan cepat jika ada kasus baru. “Kami berharap dari pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, juga menyiapkan kesiagaan yang sama terkait wabah PMK,” tutupnya.