Banyuwangi, seblang.com – Pencak Sumping merupakan salah satu seni budaya yang tumbuh dan berkembang di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah Banyuwangi Jawa Timur (Jatim).
Penampilan para pendekar silat tradisional desa setempat dan sekitanya menjadi kegiatan wajib setiap tahunnya. Tepatnya setiap tanggal 10 Dzulhijjah setelah usai pelaksanaan Sholat Idul Adha. Kegiatan seni pencak sumping tersebut dilaksanakan pada saat selamatan kampung Dusun Mondoluko, Desa Tamansuruh.
Untuk memelihara, melestarikan dan menumbuh kembangkan seni Pencak Sumping, Pemerintah Desa melalui Kepala Desanya terus berupaya agar warisan budaya adat istiadat yang luhur ini semakin digemari dan menjadi ikon Desa Tamansuruh.
Salah satu upaya untuk mewujudkan harapan tersebut Kades Tamansuruh, Teguh Eko Rahadi yang akrab disapa Kang Teguh berinisiatif menampilkan pencak sumping dalam setiap momen penting desa.
Salah satunya dalam momentum Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke 253 tahun 2025 dengan menampilkan seni pencak sumping di Waroeng Kemarang, Desa Tamansuruh pada Rabu (1/1/2025).
Dalam pementasan seni pencak sumping tersebut dihadiri para pendekar lintas perguruan silat dan dari desa setempat maupun dari luar desa berhasil menampilkan jurus- jurus terbaiknya.
Penampilan seni pencak sumping dibagi menjadi dua kategori, yaitu tunggal dan berpasangan. Pendekar yang bermain tunggal dengan menampilkan kembangan atau jurus-jurus silat yang menawan.
Selanjutnya ada beberapa pendekar muda dan sepuh yang tampil berpasangan dengan menampilkan teknik menyerang dan bertahan yang terkadang diselingi dengan gerakan yang mampu mengundang tawan penonton dan undangan yang menyaksikan.
Kades Tamansuruh Kang Teguh dalam sambutannya antara lain mengungkapkan harapanya sebagai figur yang ditokohkan masyarakat setempat untuk dapat memelihara, melestarikan dan mengembangkan Seni Pencak Sumping.
“Ini merupakan tanggung jawab kolektif semua pihak. Untuk itu, sebagai kepala desa tentu saya berkeinginan menjadikan pencak sumping ikon Desa Tamansuruh. Pada saatnya nanti, saya ingin setiap kegiatan di Desa Tamansuruh selalu ada pencak sumpingnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Kang Teguh juga menyampaikan ucapan terima kasih dengan memberikan apresiasi kepada pendekar sepuh yang senantiasa aktif dalam kegiatan pencak sumping di Tamansuruh antara lain Bapak Syamsi, Suherman, Marsito, Rayis, Husaini dan beberapa pendekar lain yang hadir dalam acara tersebut.
Tidak lupa dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Owner Waroeng Kemarang, Wowok Meirianto beserta sang istri Ririt yang selalu mendukung seluruh kegiatan desa Tamansuruh
Acara puncak pagelaran seni pencak sumping ditutup oleh penampilan pendekar legendaris dari Dusun Mondoluko, Rayis dengan menampilkan jurus jangka enem khas perguruan silat Cibagor.