Banyuwangi, seblang.com – Pada dasarnya Aliansi Aji Banyuwangi (AJB) yang merupakan kumpulan dari 46 pengasuh pondok pesantren di Banyuwangi mendukung penuh kegiatan Banyuwangi Bersholawat yang digelar pada malam tahun baru Masehi, tetapi dengan catatan ke depan pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengoptimalkan potensi lokal.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara AJB Banyuwangi KH Marfu’ Ali setelah melakukan pertemuan dengan Penjabat atau PJ Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo di Lounge Pemkab Banyuwangi pada Senin (30/12/2024).
“Kami menyampaikan hal-hal yang sensitif ke depannya mohon untuk diminimalisir.Karena informasi yang diberedar di media sosial kegiatan tersebut menghabiskan anggaran ratusan juta. Tadi sudah dijelaskan oleh Asisten Pemerintahan biaya Rp. 100 juta,” ujar KH Marfu’ Ali.
Menurut dia, AJB Banyuwangi juga mengharapkan untuk agenda Banyuwangi Festival ke depan memaksimalkan potensi-potensi internal atau potensi anak-anak Banyuwangi.
Sehingga kegiatan yang digelar tidak berpotensi menimbulkan kontroversi seperti yang terjadi di Banyuwangi dalam beberapa waktu terakhir. Karena hal tersebut terjadi karena terbawa isu nasional terkait nasab Ba’alawi, sehingga muncul kontroversi seperti saat ini.