KPU Banyuwangi Lakukan Analisa Penurunan Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pilkada 

by -143 Views
Writer: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
Anang Lukman Afandi (Divisi Teknis) bersama Enot Sugiarto Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM (kiri) KPU Kabupaten Banyuwangi saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor KPU Banyuwangi
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Tingkat partisipasi masyarakat Banyuwangi dalam Pilkada Serentak 2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif yang lalu.

Menurut Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Banyuwangi Anang Lukman Afandi, salah satu faktor yang disinyalir menjadi penyebab turunnya tingkat partisipasi masyarakat adalah adanya dua kali pemilihan dalam satu tahun sehingga masyarakat jenuh.



Dia menuturkan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak 2024 di Banyuwangi tercatat 59 persen. Sedangkan dalam pilpres dan pileg tercatat sekitar 67 persen.

Lebih lanjut dia mengungkapkan pihaknya belum mengetahui peringkat KPU Banyuwangi secara nasional terkait partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka.

Terkait adanya dugaan keterlembatan pendistribusian surat panggilan bagi pemilih, menurut Anang hal tersebut tidak benar.”Karena laporan dari KPPS kami sebetulnya sudah mendistribusikan surat C pemberitahuan dan kadang-kadang petugas tidak bisa menemui. Sebetulnya sudah disampaikan semua dan ada laporanya,” ujar Anang.

Selanjutnya Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Banyuwangi Enot Sugiharto menyatakan jajaran komisioner KPU Kabupaten Banyuwangi bersama dengan penyelenggara Pilkada Serentak tahun 2024 yang lain sudah berupaya maksimal dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan sehari sebelum pencoblosan KPU menyampaikan siaran di masjid dan mushola secara menyeluruh.

Menurut Enot banyak faktor yang menjadi penyebab kurangnya tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak tahun ini. Meskipun pemerintah menetapkan sebagai hari libur nasional tetapi bagi pekerja sektor non formal dalam monitoring di lapangan sebagian tetap bekerja.

Kemudian ada warga Banyuwangi yang kuliah atau bekerja di luar daerah, antara lain di Bali dan beberapa daerah lain. “Diluar faktor tersebut ada beberapa alasan lain kemungkinan terlalu mepet dengan Pilpres dan Pileg sehingga ada kebosanan dan kurang minat dari masyarakat ada,” jelas Enot.

iklan warung gazebo

No More Posts Available.

No more pages to load.