Jember, seblang.com – Dalam kunjungan kerjanya, Bupati Jember Hendy Siswanto melakukan pengecekan terhadap salah satu bangunan kelas di SDN Plalangan 03, Desa Plalangan, Kalisat yang sempat roboh beberapa hari lalu. Diketahui, robohnya bangunan tersebut diakibatkan struktur kayu penyangga di bagian genteng rapuh.
Bupati Hendy mengatakan bahwa Pemkab Jember turut prihatin atas kejadian tersebut. Dia menyebut, terkait perbaikan gedung kelas tersebut, Pemkab Jember telah memasukkan dalam rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2025 mendatang.
“Ini sudah masuk dalam rencana anggaran kita untuk nantinya kita perbaiki. Tidak hanya di SDN Plalangan 03 ini saja, tapi nanti akan ada beberapa sekolah dasar lain juga yang kita anggarkan untuk perbaikan gedung-gedung kelas ataupun sarana prasarana yang lainnya,” seru Bupati Hendy, Selasa (26/11/2024).
Menurut Bupati Hendy, sementara waktu, siswa dan siswi SDN Plalangan 03 saat ini proses belajar mengajarnya menggunakan tenda darurat yang telah disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Untuk sementara mereka (murid-murid SDN Plalangan 03) belajar di tenda yang telah disediakan oleh BPBD. Sebenarnya kami sudah merencanakan untuk melakukan pemindahan sementara di SDN Plalangan 06 yang paling dekat dari sini,” jelasnya.
“Jadi akan dibuat sekolah siang gitu ya, dan bergantian dengan 6 muatan lokal yang ada di SDN Plalangan 06 itu. Tapi tadi kami berbicara dengan kepala sekolah, bahwa anak-anak di SD sini ini belajar 2 kali, yakni pagi sekolah formal dan sorenya sekolah madrasah,” sambung Bupati Hendy.
Namun demikian, lanjut Bupati Hendy, Pemkab Jember akan mencarikan solusi lain. Mengingat, pendidikan moral dengan cara sekolah madrasah itu dinilai hebat sehingga tidak perlu diubah-ubah lagi.
“Ternyata anak-anak disini hebat-hebat. Kalau sudah jadwalnya seperti ini, jangan diubah atau diganti lagi. Maka nanti kami akan mencari solusi lain, karena disini ada rumah dinas guru, maka nanti bisa dipakai untuk anak-anak di SDN Plalangan 03 dalam proses belajar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono mengatakan, meski dengan kondisi yang memprihatinkan, proses pendidikan di SDN Plalangan 03 harus terus berlanjut.
“Proses pembelajaran disini ini wajib dan harus tetap berjalan. Pertama tadi ada alternatif penggunaan tenda yang sudah kami lakukan. Kemudian tadi disampaikan Pak Bupati bahwa anak-anak harus tetap belajar menggunakan gedung,” jelasnya.
“Maka tindak lanjutnya adalah, kami akan komunikasikan dengan penghuni rumah dinas guru di sekolah ini. Tentu ini akan kami komunikasikan dengan semua elemen disini terutama Pak Kepala Sekolah dan guru-guru di sini,” imbuh Hadi.
Lebih lanjut kata Hadi menjelaskan, proses rehabilitasi atau perbaikan gedung yang rusak nantinya akan masuk di APBD 2025, mengingat untuk 2024 ini waktunya sudah sangat mepet.
“Melihat kondisi di SDN Plalangan 03 ini, ini seluruh kelas yang bisa dikatakan rusak meski hanya salah satu yang parah. Total ada 7 ruang kelas yang nanti akan diperbaiki termasuk juga atapnya,” bebernya.
“Selain ruang kelas, instruksi dari Bapak Bupati tadi juga meminta agar halaman dan bagian sarana prasarana lainnya juga akan kami perbaiki. Itu nanti akan bertahap di tahun 2025,” sambungnya.
Hadi juga menuturkan bahwa di seluruh Kabupaten Jember nantinya pada tahun 2025 akan ada 71 ruang kelas yang akan diperbaiki atau di rehabilitasi.
“Jadi kami sudah anggarkan senilai 40 miliar rupiah untuk proses perbaikan 71 ruang kelas di tahun 2025 nanti. Termasuk ini di SDN Plalangan 03 yang akan menjadi prioritas karena kondisinya juga memprihatinkan,” pungkasnya.