Flores Timur, seblang.com — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan pemerintah serius dalam menangani konflik sosial yang terjadi di Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, NTT. Pemerintah ingin hadir menjadi solusi bagi masyarakat yang terdampak.
“Kami sangat ingin hadir menjadi solusi bagi masyarakat. Konflik serupa tidak boleh terulang lagi,” ujar Pratikno usai meninjau lokasi konflik dan bertemu dengan sejumlah tokoh dari dua belah pihak di Adonara Barat, pada Senin (25/11/2024).
Konflik sosial yang mengakibatkan kerusakan sebanyak 52 rumah, 2 orang meninggal dunia dan 4 orang luka-luka itu, telah disikapi serius oleh pemerintah melalui Rapat Tingkat Menteri pada 20 November 2024 lalu.
Dalam rapat tersebut, konflik ini ditetapkan sebagai “Kondisi Keadaan Tertentu,” yang memungkinkan penanganannya dapat dibiayai oleh BNPB.
Sebagai tindak lanjut, hasil pertemuan juga telah disampaikan kepada Presiden melalui surat resmi untuk memperoleh Persetujuan/Keputusan Presiden.
Terkait tindak lanjut penyelesaian konflik, Pratikno menekankan pentingnya ketegasan dalam penetapan batas wilayah, batas desa, dan kepastian status lahan untuk mencegah konflik serupa di masa mendatang.
“Soal batas wilayah, batas desa, dan kepastian status lahan akan segera kami bahas bersama Pemerintah Provinsi NTT dalam rapat siang ini,” ujarnya.