Malang, seblang.com – Menyikapi dinamika politik mutakhir di akhir masa kampanye Pilkada Serentak 2024, pemuda lintas agama Malang raya mendeklarasikan “Tegakkan Netralitas Pilkada 2024 Pemilu Damai dan Berintegritas” di Kawisari Kafe, Sabtu (23/11/2024) petang.
Tegaknya netralitas di Pilkada 2024 merupakan urgensi untuk penyelenggaraan Pemilu yang damai dan berintegritas, demi menjaga kedaulatan suara rakyat dalam memberikan suara/pilihan politiknya secara merdeka, cerdas dan bijak, untuk memilih para calon kepala daerah (gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, dan walikota/wakil walikota) untuk memimpin daerah masa lima tahun ke depan.
Deklarasi pemuda lintas agama Malang Raya ini disuarakan bersama: Ari Nurcahyo (PARA Syndicate), Anselmus Haryo (Pemuda Katolik), Roni Mustofa (Muslim), Robi T (Hindu), Ali Santoso (Kapitayan), Dedi Kusuma (Peradah), Husnul Hakim (Ansor), Valentinus Andika Krisna (Pemuda Katolik), Rolis Barson Sembiring (Kristen).
Menurut salah satu deklarator Pemuda Lintas Agama Malang raya, Ari Nurcahyo melihat dinamika Pilkada serentak tahun 2024 ini di beberapa daerah bukan hanya kontestasi antar pasangan calon yang ada namun adanya kontestasi figur figur bayangan dari beberapa elit politik dan penyelenggara negara.
“Pilkada tahun ini (2024), bukan hanya kontestasi dari figur Paslon yang berkontestasi dalam demokrasi elektoral, namun ada figur bayangan lain yang ikut kontestasi pilkada ini, seperti elit partai politik, bahkan ada Presiden, Menteri dan Ketua partai yang menurut kami berada diluar batas kepatutan dan kewajaran,” ungkap Ari Nurcahyo yang juga penggiat pemilu dan demokrasi.
Sementara itu, perwakilan pemuda Islam Roni Musthofa menyampaikan, kegiatan deklarasi damai pilkada ini ada kegiatan yang positif, Pilkada ini bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tapi tapi untuk kemenangan masyarakat dan bangsa Indonesia.