Banyuwangi, seblang.com – Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (DPU CKPP) Kabupaten Banyuwangi menargetkan rehabilitasi 426 unit rumah tidak layak huni pada tahun 2024 melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Bantuan Stimulan Rumah Tidak Layak Huni (BSRTLH).
“Hingga November ini sudah tersalurkan 340 unit, terdiri dari 240 unit Program BSPS Tahap II dan 100 unit Program BSRTLH. Sisanya dari Program BSPS Tahap XIX dengan progres 75% dan ditargetkan selesai 10 Desember mendatang,” kata Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman DPU CKPP Banyuwangi, Edi Purnomo, Jumat (22/11/2024).
Setiap penerima bantuan mendapatkan dana stimulan Rp20 juta, dengan rincian Rp17,5 juta untuk pembelian bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk upah tukang. Program ini menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk meningkatkan kualitas hunian mereka.
“Masyarakat juga bisa melakukan swadaya berupa tenaga kerja, tukang dan material bangunan. Kami membuka peluang kerjasama dengan pihak lain seperti CSR,” tambah Edi.
Lima indikator wajib dalam rehabilitasi rumah meliputi ketahanan struktur, kecukupan luas, akses sanitasi, akses air bersih, serta penghawaan dan pencahayaan. Penerima bantuan harus memenuhi syarat seperti WNI, termasuk kategori MBR, dan bersedia berswadaya.
Program BSPS yang dibiayai APBN dan BSRTLH yang didanai APBD ini ditargetkan dapat meningkatkan jumlah hunian layak di Banyuwangi menjadi 5.450 unit pada tahun 2024, naik dari 5.120 unit pada tahun sebelumnya. Program pro rakyat ini telah bergulir sejak enam tahun lalu. Upaya ini untuk mendukung program penyediaan hunian layak sekaligus Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) di Kabupaten Banyuwangi.////////