Jakarta, seblang.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menjelaskan, dalam menghadapi era disrupsi dunia kerja yang sangat cepat, maka pelaku industri harus terjun langsung ke perguruan tinggi.
Hal tersebut disampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam acara “_Indonesia Human Capital & Beyond Summit 2024_”, yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Indonesia Kompeten, Kompas-Gramedia Group, GML Perfomance Consulting, dan Qubisa di Grand Ballroom JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu (13/11/2024).
Pratikno menyampaikan, Kemenko PMK memiliki tanggung jawab di bidang pendidikan sejak hulu hingga lulusan dapat terserap di dunia kerja.
Dengan pelaku industri langsung masuk ke dunia pendidikan, maka _mismatch_ pekerja bisa diperkecil, lulusan perguruan tinggi bisa langsung bekerja sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dengan begitu, maka tantangan disrupsi dunia kerja bisa dihadapi dengan baik. Hal tersebut juga sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Oleh karena itu, _user_ (industri) harus masuk menjadi bagian dari produsen (pendidikan). Bapak Ibu di industri harus masuk ke dalam kampus” ujarnya.
Lebih lanjut, Pratikno mengatakan, pelaku industri bisa berperan langsung dalam proses pendidikan di perguruan tinggi.
Peran dunia industri, menurut Menko Pratikno, bisa membangun ekosistem kerja dan kewirausahaan di kampus sejak dini melalui program _research and development_, kemudian penyesuaian kurikulum yang responsif dan mentoring untuk mencari bibit talenta yang bisa bekerja di perusahaan.
“Kami tanggung jawab di lembaga pendidikan, _please invite_ industri masuk kampus. Bukan hanya mengirim siswa. Tidak cukup. Tapi bagaimana kita membangun ekosistem kerja, ekosistem profesional itu terasa sejak dini berada dalam kampus,” ungkapnya.
“Untuk meringankan beban pemerintah, jadi kontribusi bapak ibu sangat penting dalam _Human Capital Development_,” imbuh Menko PMK. (*)