Penerima Bantuan di Jember Sangat Kecewa Lantaran Bansos Ditunda saat Pilkada 

by -1102 Views
Wartawan: Nur Imatus Safitri
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Jember, seblang.com  – Program pemerintah berupa bantuan sosial (bansos) yang dihentikan sementara oleh Pemkab Jember menuai protes dari banyak masyarakat yang ada di Kabupaten setempat.

Diketahui, sejumlah Keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (Bansos), mengaku kecewa dengan adanya kondisi penundaan penyaluran program tersebut.

iklan aston

“Bansos yang kami terima setiap bulannya, sangat memberikan manfaat positif bagi keluarga kami. Apalagi di rumah satu keluarga ada 6 orang, bapak dan ibu mertua, saya dan suami, anak satu dan anak yatim yang ikut dengan saya, anak kandung adik saya yang sudah meninggal,” ucap salah seorang warga Holilah (30) warga Dusun Gudangrejo, Desa/Kecamatan Rambipuji, Kamis (17/10/2024).

Dengan adanya program bantuan dari Pemkab setempat sangat bermanfaat baginya. “Bantuan BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang saya terima itu, alhamdulillah sangat membantu. Saya dapat bantuan sudah lama sekitar 2 sampai 3 tahunan ini,” ujarnya.

“Apalagi bantuan ini kan cairnya biasanya setiap dua bulan sekali. Nah uangnya kalau cair itu bisa buat bantu-bantu pendapatan tambahan di rumah. Karena suami saya hanya bekerja serabutan buruh tani, sedangkan saya dagang pecel lontong. Alhamdulillah BLT itu program pemerintah yang bermanfaat,” ulasnya.

Saat ditanya bagaimana tanggapannya mengenai penyaluran program bansos kepada masyarakat, yang sementara waktu ditunda selama Pilkada berlangsung.

“Kalau bantuan itu benar-benar ditunda, saya sangat kecewa mas. Jangan dikait-kaitkan dengan politik lah, rakyat kecil kan juga kecewa,” jelasnya.

“Bantuan kan tidak ada hubungannya dengan politik. Saya menerima bantuan dua bulan sekali itu, sangat bermanfaat,” sambungnya.

Ia menceritakan, dengan adanya bantuan itu kebutuhan sekolah anak-anaknya dapat terpenuhi.

“Bahkan juga bisa bantu-bantu modal saya jualan, untuk dapat pemasukan. Lah kemudian ditunda, kalau bisa jangan sampai ditunda, kayak biasanya saja. Alhamdulillah bantuan itu sejauh ini sudah tepat sasaran,” ungkapnya.

Senada dengan yang disampaikan oleh Holilah, seorang warga bernama Devi Ika Yustiantini (34), saat dikonfirmasi terpisah mengatakan. Keluarganya juga mendapat bansos yakni BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).

“Manfaatnya bansos dari pemerintah sangat banyak. Salah satunya kebutuhan-kebutuhan ibu bisa terpenuhi. Ibu saya menerima bantuan sudah lama, kurang lebih 2 tahun dari BPNT. Buat kalangan seperti ibu saya yang sudah berumur 65 tahun, sangat bermanfaat sekali,” ucap Devi.

“Apalagi kami mendengar bahwa ada penundaan penyaluran bansos dari pemerintah hanya karena mau Pilkada. Ya kami resah,” ungkapnya dengan raut wajah kecewa.

Dengan adanya kebijakan penundaan penyaluran bansos untuk menjaga netralitas ASN. Devi mengaku tidak setuju terkait peraturan tersebut.

“Karena Pilkada sama BLT entah itu BPNT atau PKH, kan tidak ada hubungannya. Jadi kalau bisa jangan dikait-kaitkan hanya untuk kepentingan Pilkada saja. Kan itu bantuan memang dari Pemerintah, jadi buat apa ditunda, kasihan untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

“Jadi kalau soal Pilkada ya kembali lagi tergantung masyarakatnya. Terserah mau pilih siapa, bukan karena nanti dapat BLT jadi pilih ini, kita pilih paslon memang dari hati nurani, bukan dari apa-apanya,” sambungnya.

Devi menambahkan, untuk sasaran penyaluran bansos, semua warga di wilayahnya mendapat bantuan sesuai harapan.

“Alhamdulillah tepat sasaran. Meskipun ada yang tidak dapat BPNT, tapi nanti juga akan dapat (bantuan) beras yang dari bulog itu 10 kg. Saya harap pemerintah bijak untuk mengambil keputusan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.