Ipuk Berupaya Tingkatkan Layanan Kesehatan Dengan Program Jemput Bola Warga Sakit

by -989 Views
Cabup Banyuwangi Nomor 1 Ipuk Fiestiandani saat dialog dengan warga di Kecamatan Glagah Banyuwangi
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Bidang Kesehatan telah menjadi program prioritas Calon Bupati (Cabup) Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. Salah satunya melalui Program Jemput Bola warga sakit, dimana tenaga kesehatan blusukan ke kampung-kampung merawat dan mengobati warga yang sakit dalam kondisi tertentu. Artinya, warga tidak perlu datang ke Puskesmas atau Rumah Sakit (RS).

Dalam program yang dicanangkan para petugas kesehatan dari Puskesmas maupun RS secara rutin melakukan pemeriksaan kepada warga, utamanya warga lanjut usia, ibu hamil beresiko tinggi, anak stunting dan mereka yang tidak bisa berobat ke luar rumah. Sejak 2021 hingga 2024 telah tercatat lebih dari sekitar 10 ribu warga yang telah mendapat layanan jemput bola.

iklan aston

“Layanan jemput bola warga sakit akan dipermudah prosesnya. Warga sakit namun tidak memiliki kemampuan untuk datang ke Puskesmas atau Rumah Sakit, bisa segera menghubungi call center 112, atau menghubungi petugas kelurahan atau desa,” kata Ipuk saat menjenguk anak stunting, FA, pada Minggu (6/10/2024).

FA seorang balita berusia 22 bulan yang didiagnosa menderita Infantile Cerebral Palsy dan rutin mendapatkan layanan kesehatan dari petugas Puskesmas Sobo dan Rumah Sakit. “Petugas puskesmas rutin datang ke rumah untuk mengecek langsung kondisi anak saya,” kata Sari orang tua FA saat berbincang dengan Ipuk di rumahnya.

Sari menuturkan anaknya juga mendapatkan bantuan makanan bergizi empat sehat lima sempurna yang dicover selama dua bulan dari Puskesmas.

Keluarganya juga telah tercover BPJS Kesehatan, sehingga terapi untuk anaknya bisa dilakukan secara intens tiga kali dalam sepekan di rumah sakit. “Alhamdulilah sangat terbantu dengan program-program Bu Ipuk,” kata Sari.

Ipuk juga menjenguk lansia suami istri Holawik dan Hayami di kawasan Glagah. Holawik mengalami sakit katarak, sedangkan istrinya menderita sakit stroke sudah dua tahun lantaran terjatuh.

Holawik menyatakan secara rutin ada petugas Puskesmas yang memeriksa kondisi kesehatan istri dan dirinya. Bahkan sakit katarak yang diderita Holawik juga telah terdaftar dan tinggal menunggu operasi.

“Istri saya juga telah mendapatkan pemeriksaan serta obat gratis dari Puskesmas. Sangat meringankan beban kami,” ujar Holawik saat berdialog dengan Ipuk.

Ipuk mengungkapkan tidak ada orang sakit yang tidak bisa berobat di Banyuwangi. “Kami pastikan seluruh warga mendapatkan layanan kesehatan,” kata Ipuk.

“Untuk jemput bola rawat warga, akan dipermudah mekanismenya. Nanti tinggal kontak call center 112, langsung divalidasi Puskesmas untuk mendapat layanan perawatan di rumah,” ujarnya.

Selain jemput bola, Ipuk juga memperkuat dari sisi penanganan kesehatan, dalam arti kualitas SDM tenaga kesehatan dan teknologi peralatan kesehatannya. Ipuk terus berikhtiar melengkapinya di Banyuwangi secara bertahap sesuai kemampuan fiskal daerah.

“Seperti melengkapi 45 puskesmas se-Banyuwangi dengan USG untuk memantau kehamilan para ibu. Secara rutin juga kami datangkan dokter ahli kandungan untuk memeriksa pasien di Puskesmas. Sehingga bisa terhindar dari risiko-risiko,” beber Ipuk.

Ipuk juga telah bekerjasama dengan Universitas Airlangga (Unair) mencetak tenaga dokter. Saat ini telah dibuka Program Studi Kedokteran, Universitas Airlangga (Unair) di Banyuwangi, sehingga anak-anak Banyuwangi yang ingin menempuh pendidikan kedokteran bisa kuliah di kota tercinta.

Dengan adanya Fakultas Kedokteran ini, diharapkan lahir dokter-dokter dari Banyuwangi yang bisa memenuhi pemerataan kebutuhan dokter di desa-desa. Ipuk menargetkan satu desa satu dokter

Selain itu, Ipuk juga memperkuat program digitalisasi layanan kesehatan. Saat ini Banyuwangi telah terintegrasi RSUD dengan seluruh Puskesmas, sehingga sistem rujukan bisa cepat. Begitu pasien di Puskesmas dirujuk, di RS sudah terkonfirmasi dengan segala detilnya.

“Semua program baik yang telah berjalan akan diteruskan, diperluas penerima manfaatnya. Dan apa yang belum sepenuhnya sempurna, akan terus kita sempurnakan,” ujar Ipuk.

No More Posts Available.

No more pages to load.