Dinas PU Pengairan Banyuwangi Bangun Break Water dan Dermaga Marina di GWD: Upaya Ganda Tingkatkan Pariwisata dan Cegah Malaria

by -294 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Dinas PU Pengairan Banyuwangi sedang membangun break water dan dermaga marina di Pantai Grand Watu Dodol (GWD). Proyek ini bertujuan tidak hanya untuk melengkapi fasilitas wisata, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas lingkungan di kawasan yang memiliki riwayat sebagai sarang malaria.

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, menegaskan bahwa fokus utama pembangunan ini adalah menciptakan lingkungan yang sehat di sekitar destinasi wisata. “Beberapa kasus malaria terjadi di sini tiga belas tahun lalu,” ujarnya. “Penyakit ini disebabkan oleh genangan air di muara sungai akibat sedimen pasir dari laut yang menutup aliran air.”

iklan aston

Guntur menjelaskan, ia membangun break water dan dermaga untuk memperbaiki aliran air. “Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas lingkungan dan mendukung pengembangan pariwisata di GWD.”

Pembangunan infrastruktur ini dibiayai oleh APBD Banyuwangi melalui Dinas PU Pengairan. Guntur menekankan bahwa proyek ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dinasnya. “Selain manfaat lingkungan, pembangunan ini juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor pariwisata,” tambahnya.

Proyek ini ditargetkan selesai dalam dua tahun. Saat ini, pembangunan sudah dimulai pemasangan break water telah mencapai sekitar 70 meter dan direncanakan rampung tahun depan.

“Target kami adalah mencegah sedimen masuk ke sungai,” tandas Guntur. Nantinya, pengelolaan dermaga akan diserahkan kepada Pokdarwis yang saat ini mengelola destinasi wisata GWD.

Sementara itu, Abdul Aziz, Ketua Pokdarwis GWD, memberikan perspektif historis tentang masalah malaria di wilayah tersebut. Ia menjelaskan bahwa kasus malaria pernah terjadi di wilayahnya sekitar tahun 2010-2011. “Saat itu ada 2 orang meninggal dunia, sementara ratusan lainnya berhasil selamat dan kembali sehat,” ujar Aziz.

Aziz menambahkan bahwa kasus tersebut menarik perhatian dunia internasional. Pada tahun 2012, World Health Organization (WHO) turun tangan dengan membentuk gerakan Bangsring Basmi Malaria sebagai upaya preventif memutus vektor malaria.

Menurut Aziz, kehadiran break water dan dermaga marina akan memperkuat upaya pencegahan kasus malaria di wilayah tersebut. “Jika sirkulasi air lancar, tingkat keasinan di Kali Kandangan akan meningkat. Berdasarkan kajian peneliti, semakin tinggi tingkat keasinan, semakin kecil peluang jentik nyamuk untuk hidup,” paparnya.

Selain manfaat lingkungan, Aziz juga menyoroti manfaat pariwisata dari proyek ini. “Dengan adanya marina ini, kapal-kapal yang melayani rute menuju Pulau Tabuhan dan Pulau Menjangan bisa lebih mudah bersandar, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir menghadapi ombak tinggi,” tambahnya.//////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.