Ini Alasan Gus Fawait-Djos Tak Hadiri Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024

by -1146 Views
Pasangan calon (paslon) nomor urut dua, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto (Gus Fawait-Djos)
iklan aston

Jember, seblang.com – Pasangan calon (paslon) nomor urut dua, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto (Gus Fawait-Djos), tidak hadir dalam acara Deklarasi Kampanye Damai yang diselenggarakan oleh KPU Jember. Acara tersebut berlangsung di Halaman Food Court KCM Jember, Selasa malam (24/9/2024).

Meski sempat tertunda sekitar satu jam menunggu kepastian kehadiran paslon Gus Fawait-Djos, acara akhirnya tetap dilanjutkan. Hanya paslon nomor urut 01, Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Hendy-Gus Firjaun), yang menghadiri deklarasi tersebut.

iklan aston

Ketua Umum Tim Pemenangan Paslon 02, Gogot Cahyo Baskoro, menjelaskan alasan ketidakhadiran Gus Fawait-Djos saat dikonfirmasi di Posko Kemenangan Rumah Cinta. Menurut Gogot, tim pemenangan menilai KPU telah melanggar komitmen dari kesepakatan yang telah dibuat. Pasalnya, saat acara di KPU pada pagi hari, semua pihak sepakat tidak ada pengerahan massa dalam bentuk apapun.

“Karena memang, acara malam ini adalah deklarasi kampanye damai. Jadi semuanya berkomitmen (untuk tidak mengerahkan massa) paslon LO kami dan juga sebelah, serta diamini oleh KPU Jember,” ujar Gogot.

Kemudian lanjut Gogot, sekitar pukul 19.30 WIB, semua rombongan sudah berada di Rumah Cinta. “Sudah siap untuk menghadiri acara tersebut (Deklarasi Pemilu Damai). Namun, informasi dari teman-teman tim yang sudah ada di lokasi. Ada pergerakan massa dari relawan dan pendukung sebelah. Tadi pun (panitia KPU Jember), sudah kami ingatkan semua,” ujarnya.

Sehingga, hal tersebut dinilai sebagai bentuk pengingkaran komitmen. Bahkan dari konfirmasi yang dilakukan, KPU Jember juga dianggap tidak memberikan respon positif.

“Kenapa ada pengerahan massa, yang itu bentuk pengingkaran untuk melaksanakan deklarasi kampanye damai. Kita tidak mendapat jawaban memuaskan. Sehingga kita (masih) menunggu,” ungkapnya.

“Tapi ternyata massanya bukan berkurang, malah justru bertambah. Tampaknya memang, kami menengarai mereka (massa yang banyak) bukan masyarakat umum. Jelas ada upaya pengerahan massa secara sistematis. Karena kenapa? Baju yang dipakai (warnanya) sama. Ada megaphone yang disiapkan. Kemudian juga, ada yel-yel yang sifatnya memprovokasi. Menyerang personal seterusnya dan seterusnya,” sambungnya menjelaskan.

Pihaknya mengungkapkan, terkait dengan situasi tersebut, mereka tidak langsung mengambil keputusan tidak hadir dalam acara deklarasi kampanye damai. Namun, tetap menugaskan LO untuk menghadiri acara deklarasi damai.

“Kami berharap sesuai dengan kesepakatan kita sebelumnya. Kami akan datang sesuai undangan, sebanyak 50 orang dari unsur partai pengusung. Bahkan wujud komitmen, kam tidak mengerahkan massa. Juga menyiapkan bunga dari Tim Perempuan,” ulas Gogot.

“Tapi ternyata ketika LO itu datang ke sana, menagih komitmen yang sudah dibangun. Tidak ada (tanggapan baik), sikap tegas dari KPU. Untuk membersihkan area lokasi acara agar tidak ada pendukung,” imbuhnya.

Sehingga, kata pria eks Komisioner KPU Jatim itu, paslon Gus Fawait-Djos memutuskan untuk tidak hadir dalam kegiatan tersebut.

“Bukan karena takut, khawatir, atau bukan (persoalan lain). Tapi justru untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mencintai kedamaian. Saat kami datang, khawatir justru kontraproduktif dengan makna acara tersebut (Deklarasi Damai). Bisa saja yang terjadi tidak damai, karena datang saja sudah diprovokasi. Sudah diteriaki macam-macam,” ujarnya.

“Akhirnya kita memilih tidak datang. Tapi kita memaknai bahwa deklarasi damai ini sifatnya simbolik, tidak berkait dengan tahapan (pemilu),” sambung Gogot.

Lebih jauh Gogot menambahkan, meskipun paslon nomor 02 tidak hadir dalam acara tersebut. Ia berkomitmen tetap mentaati aturan Kampanye Damai Pilkada 2024.

“Ada atau tidak ada deklarasi, kami mewakili paslon Gus Fawait-Djos tetap berkomitmen untuk melaksanakan kampanye ini damai dan penuh cinta. Kira-kira begitu. Walaupun memang, kita menengarai ada sejumlah catatan-catatan bagaimana KPU Jember dengan sengaja melakukan pembiaran,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah bersama LO masing-masing paslon sudah melalukan rapat koordinasi dan kesepakatan terkait acara Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024.

“Deklarasi kampanye damai ada beberapa hal ketentuan. Diantaraanya adalah yang terundang berjumlah 50 peserta. Untuk masing-masing paslon dibuktikan dengan menggunakan id card untuk bisa dan boleh masuk ke dalam area yang sudah kami sediakan,” ucap Dessi saat dikonfirmasi usai acara.

Untuk acara Deklarasi Kampanye Damai, adalah acara inisiatif KPU Jember. Kedua paslon merupakan tamu undangan.

“Terkait dengan tidak hadirnya salah satu paslon. Merupakan keputusan dari undangan yang kami hormati. Karena tidak ada kewajiban dan paksaan juga. Kami juga sudah memberikan waktu, untuk menunggu beberapa undangan yang belum hadir,” paparnya.

Terkait ketidakhadiran salah satu paslon juga sudah diketahui olehnya. Ia pun juga membenarkan, jika ketidakhadirannya salah satu paslon karena ada keberatan yang disampaikan.

“Adanya beberapa kumpulan pendukung dari salah satu paslon yang berada di area lokasi penyelenggaraan deklarasi kampanye damai membuat Paslon lain keberatan dan kurang berkenan untuk bisa hadir dalam acara ini,” jelasnya.

Namun demikian, pihaknya tidak bisa memaksakan kehendak yang dianggap persoalan. “Karena lokasi acara adalah area umum,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.