Edukasi Kesehatan Reproduksi, Bekal Cegah Stunting Bagi Remaja di Jember

by -1882 Views
iklan aston

Jember, seblang.com – Sebanyak 50 remaja di wilayah Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember, mendapat edukasi kesehatan reproduksi sebagai bekal mencegah stunting, Minggu (22/9/2024).

Kegiatan yang digelar mulai 20-22 September 2024 ini, merupakan program wilayah binaan dari Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Malang, Kampus 1 Jember. Dengan melakukan sinergi dan kolaborasi bersama stakeholder terkait.

iklan aston

Kepala Pusat dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Malang, Sri Winarni menuturkan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang mudah dipahami dan terjangkau mengenai kesehatan reproduksi, gizi seimbang, serta pentingnya penanganan stunting sejak dini.

“Kegiatan ini tentunya melibatkan (bersinergi) masyarakat, karena sasaran utamanya adalah anak-anak remaja. Serta tujuannya untuk meningkatkan kesehatan dan khususnya menekan masalah stunting,” ucap Sri Winarni saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Kantor Kelurahan Baratan.

Kata Sri Winarni, program wilayah binaannya dirancang untuk membina remaja agar menjadi generasi yang sehat dan berkualitas.

“Nantinya pembinaan remaja yang dilakukan ada beberapa pendampingan. Mereka akan diajarkan tentang reproduksi remaja, menggalang kehidupannya dimasa depan seperti apa. Serta harapannya remaja ini mengerti bagaimana diri menjadi seorang bapak dan ibu yang melahirkan anak dengan baik, sehat, dan tidak stunting,” ujarnya.

Pihaknya juga menegaskan, komitmen program wilayah binaan dari Poltekkes Kemenkes Malang itu telah berjalan sejak tahun 2021. Dengan fokus utamanya pada upaya pencegahan stunting dan juga mengenalkan cara penggunaan aplikasi screening Rebas (Remaja Bebas) Anting (Anti Stunting).

“Kami tidak hanya sekedar melihat saja. Tapi kami mendampingi hingga mereka mandiri dan dinyatakan bahwa mereka bisa mengeduksi dirinya. Serta kepada sisi kanan kirinya (teman sebayanya) juga,” paparnya.

Saat ditanya mengapa untuk posyandu sasarannya juga harus kepada anak-anak remaja?

“Karena pada dasarnya stunting itu tidak hanya (dialami) oleh ibu-ibu yang sudah hamil saja. Tapi, bagaimana menciptakan calon-calon ibu sejak dini. Serta sudah dipersiapkan sejak awal ,” ungkapnya.

“Sehingga mereka tahu, mampu, dan bisa menghadapi bagaimana masa-masa mereka mempersiapkan, dan menyiapkan pada saat nantinya akan berkeluarga,” imbuhnya.

Dari pelaksanaan kegiatan wilayah binaan yang diinisiasi oleh Poltekkes Kemenkes Malang tersebut. Mendapat respon positif dari Dinkes Jember.

Pasalnya, menurut Sekretaris Dinkes Jember, dr. Koeshar Yudyarto edukasi kesehatan reproduksi terhadap remaja, dinilai sangat bermanfaat.

“Jadi dengan adanya program binaan dari Poltekkes Malang ini, saya kira ini jadi pemicu juga untuk desa, kelurahan, dan kecamatan maupun kampus yang lain untuk bisa menjalankan program serupa. Karena remaja-remaja inilah masa depan negara kita,” ucapnya.

“Melalui mereka ini pintu masuk dari Dinkes untuk bisa memberikan penyuluhan kepada remaja, kepada teman-teman sebayanya. Karena faktor usia biasanya mereka bisa lebih terbuka lagi, sehingga program yang kita jalankan bisa lebih meluas (jangkauannya),” sambungnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.