Banyuwangi, seblang.com – Semangat dan antusisme warga Desa Gintangan dan sekitarnya mampu mengalahkan cuaca panas dan terik matahari untuk menyaksikan Gintangan Bamboo Festival 2024 yang digelar Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Banyuwangi pada Rabu (28/8/2024) siang.
Karnaval yang memiliki keunikan tersendiri lantaran kostum yang dikenakan para peserta terbuat dari bambu tersebut merupakan acara tahunan yang digelar di jalan utama desa setempat.
Sebanyak 59 peserta karnaval melenggak-lenggok dengan anggun di cat walk sepanjang rute yang disiapkan oleh panitia penyelenggara.
Peserta Gintangan Bamboo Festival 2024 adalah warga desa Gintangan yang dipilih untuk menjadi utusan atau mewakili RT yang ada di desa tersebut. Suasanapun semakin meriah dan riuh ketika beberapa penonton yang datang dan menyaksikan karnaval memberikan saweran kepada peserta dan jagoan yang mereka dukung.
“Kami sangat bangga bahwa dengan semangat guyub dan gotong royong, masyarakat Desa Gintangan dapat mewujudkan acara ini sebagai bentuk kebanggaan akan identitas daerah kami yaitu bambu” ujar Kepala Desa Gintangan, Hardiyono.
Seperti yang dijelaskan Hardiyono, Gintangan Bamboo Festival merupakan hasil buah pemikiran warga untuk memamerkan kreativitas mereka dalam mengolah bambu. Acara yang digelar juga menjadi simbol kebersamaan dan gotong-royong warga desa setempat serta menjadi bukti seluruh lapisan masyarakat ikut mendukung dan berperan aktif dalam menyukseskan acara tahunan tersebut.
Pada tahun ini, Gintangan Bamboo Festival mengusung tema “Perawan Gintangan“. Tema ini diusung untuk mengapresiasi peran perempuan, khususnya generasi muda yang telah bersemangat ikut serta menjaga, memelihara dan melestarikan tradisi. Pagelaran Gintangan Bamboo Festival ini sekaligus sebagai peringatan hari jadi Desa Gintangan yang ke -164.
“Ke depannya, kami akan terus berusaha meningkatkan kualitas karnaval ini karena bukan tidak mungkin, Gintangan Bamboo Festival dapat mencuri perhatian dunia seperti agenda Banyuwangi Festival lainnya,” imbuh Hadiyono.
Selain menjadi wadah apresiasi seni budaya, gelaran Gintangan Bamboo Festival turut membawa dampak ekonomi yang positif terhadap perkembangan industri anyaman bambu. Produk kerajinan bambu Gintangan melayani permintaan beberapa wilayah di Indonesia bahkan telah tembus ke pasar internasional seperti Jerman dan Maldives.
Gelaran Gintangan Bamboo Festival juga dirasakan manfaatnya oleh para pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) dan Usaha MikroKecil dan Menengah (UMKM) serta pedagang kaki lima yang ikut kebanjiran rejeki. Mereka menggelar lapak yang menjajakan berbagai makanan minuman modern dan tradisional di sepanjang rute yang dilalui oleh peserta karnaval.///////