Pemetaan Kerawanan : Bawaslu Jember Catat 9 Isu yang Berpotensi Terjadi Jelang Pilkada 2024

by -153 Views
iklan aston

Jember, seblang.com – Bawaslu Kabupaten Jember mencatat ada 9 isu kerawanan yang berpotensi terjadi pada penyelenggaraan Pilkada 2024.

Hal itu diungkapkan pada saat ‘Peluncuran Pemetaan dan Kerawanan Pemilihan Serentak 2024’, di di Hotel Java Lotus Jember, Senin (19/8/2024) kemarin.

iklan aston

“Dalam acara ini kami undang seluruh jajaran Panwascam beserta perwakilan PPK. Kemudian juga turut dihadiri oleh KPU dan Bawaslu Provinsi Jatim,” ucap Kordiv Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Jember Wiwin Riza Kurnia, Selasa (20/8/2024).

Diketahui, pemetaan kerawanan tersebut merupakan suatu bentuk komitmen Bawaslu Kabupaten Jember. Dalam hal keterbukaan informasi publik, transparansi dan keamanan dalam pengawasan.

“Ada sembilan isu kerawanan yang berpotensi terjadi pada Penyelenggaraan Pemilihan Tahun 2024. Diantaranya perselisihan hasil Pemilu/Pemilihan, netralitas ASN/TNI/POLRI. Pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu, proses pemungutan dan penghitungan suara tidak sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku,” ujarnya.

“Kemudian politik uang, intimidasi terhadap penyelenggara pemilu, penghitungan suara ulang. Komplain saksi dan yang terakhir bencana alam,” sambungnya menjelaskan.

Namun demikian, kata Wiwin, dari sembilan isu kerawanan itu, terkait netralitas ASN Jember. Menjadi persoalan tertinggi se Jawa Timur, dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya.

“Untuk pemetaan kerawanan ini, Jember termasuk tinggi, terkait dengan netralitas ASN. Bahkan persoalan ini tertinggi se Jawa Timur dibandingkan dengan kabupaten/kota lain,” ungkapnya.

Sehingga, akan menjadi perhatian serius bagi Bawaslu Jember untuk melakukan upaya mitigasi.

“Pelanggaran Netralitas ASN, indikatornya ada beberapa case (kasus). Kemudian yang menjadi poin utama, adalah ketidaktahuan masyarakat terkait dengan menggaungkan berbagai salam. Dari netralitas ASN nya sendiri juga tidak tahu,” ujarnya.

Lebih lanjut Wiwin mengatakan, terkait salam yang dimaksud adalah bagaimana saat menggunakan atau bermain medsos.

“Tentunya harus bijak menggunakan medsos. Apalagi kan ASN sekarang, ada (seruan) jarimu awasi pemilu. Seperti bagaimana mengshare (membagikan) sesuatu (postingan) tentang keberpihakan. Melakukan penyikapan, tentang share foto, like, vote (memilih), dan lain sebagainya,” tandasnya.//////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.