Ketua Korda KAUJE Banyuwangi Ajak Para Pihak Gunakan Politik Sehat dan Bermartabat

by -227 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Dahulu penggagas demokrasi itu sebetulnya tidak pernah berfikir ternyata dalam prakti yaknya menimbulkan perilaku-perilaku yang justru jauh dari nilai-nilai demokrasi. Maka benar lah kalau sekarang para pihak yang sudah sadar demokrasi itu seharusnya tetap tidak boleh meninggalkan moral dan etika.

Ungkapan tersebut disampaikan oleh Ketua Koordinator Daerah (Korda) Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) Banyuwangi M. Rifai pada Minggu (11/8/2024)

iklan aston

“Harus diupayakan agar dalam pelaksanaan praktis demokrasi itu khususnya di penyelenggaraan pemilukada maupun pemilu legislatif pemilu presiden serta pileg DPR RI dan seterusnya harus menggunakan cara-cara yang martabat bermoral dan tidak menjadi ajang untuk transaksional,” ujar Rifai

Menurut dia fenomena yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sebenarnya pelanggaran yang sangat berat terhadap cita-cita demokrasi itu sendiri. Untuk memilih orang yang berkualitas bukan orang yang bermodal bukan demokrasi borjuisi dimana yang menentukan orang yang punya uang bukan seperti itu.

Selanjutnya Rifai menuturkan pada dasarnya demokrasi sendiri sebetulnya sangat menginginkan pemerintahan itu dipimpin oleh orang dengan moral tinggi dan dipimpin orang yang benar-benar punya cita-cita yang tinggi. “Karena pemimpin negara itu diperlukan orang yang dengan kredibilitas tinggi integritas tinggi dan religiusitas tinggi.dan itu tidak bisa diukur dengan orang hanya uang,” imbuhnya.

Kalau seperti itu yang terjadi, menurut Rifai negara ini akan dipimpin oleh garong-garong kan borjuisi -borjuisi yang tidak jelas dari mana asal duitnya itulah yang saya maksud dengan bahwa politik ini harus tetap menjunjung tinggi nilai martabat dan nilai moral.

Lebih lanjut dia menambahkan dalam kontestasi politik tidak boleh dengan nilai-nilai yang instan. Jalan pintas pokoknya jadi dan pokoknya menang serta pokoknya bisa berkuasa.

Para pendiri dan penggagas demokrasi dulu di Perancis abad 18 itu, satu diantaranya yang maksud moral itu bahwa demokrasi ini dilakukan dengan cara-cara yang menggunakan nurani, sportif tidak hanya cukup orang pintar dan kaya.

“Tetapi orang sportif yang terintegritas bermoral tinggi. Maka cari cara yang memang tidak sampai pada serangan-serangan terhadap pribadi, individu yang mengarah pada bentuk persekusi atau ujaran kebencian itu dalam bentuknya baik di media sosial maupun dalam bentuk yang lain itu bagian dari kejahatan politik,” tambah Rifai.

Maka Rifai tidak berharap realitas seperti itu tetap dipertahankan. Selain itu para politisi juga harus mengevaluasi pada dirinya sendiri untuk bisa tampil di publik itu.
Memang tidak semua lah orang mempunyai kondisi yang perfect. Namun diharapkan bahwa siapa yang tampil di publik dan berangan-angan menjadi seorang pemimpin di negeri ini faktor reputasi itu harus jadi pertimbangan pertama.

Kemudian prestasi menjadi pertimbangan berikutnya. Reputasi itu dulu yang harus dilihat baru prestasinya. “Kalau reputasinya sudah tidak jelas, hanya karena mengandalkan modal dan mengandalkan uang itu pasti pelanggaran moral. Dan disitulah rusaknya negara karena mereka nanti akan menggunakan cara-cara yang tidak bermoral dan beretika,” pungkas M Rifai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.