Banyuwangi, seblang.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus menekankan pentingnya keberagamaan yang inklusif dan moderat. Salah satu upayanya adalah memperkuat peran guru rohani dari semua agama melalui pemberian insentif tahunan.
“Mohon jangan dilihat nominalnya, tapi bentuk komitmen Pemkab Banyuwangi untuk memajukan pendidikan agama di daerah ini,” ujar Ipuk saat menyalurkan insentif guru agama di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Selasa (30/7/2024).
Insentif kali ini diberikan kepada para pengajar di lembaga pendidikan non-formal keagamaan, seperti sekolah minggu di gereja. Penerima meliputi guru agama Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, dan Konghucu.
“Selama ini, kami telah menyalurkan insentif bagi guru ngaji (Islam). Kini, kami perluas kepada guru-guru dari agama lainnya,” jelas Ipuk.
Ipuk menambahkan, insentif ini diharapkan dapat menstimulasi semangat untuk memperkuat kerohanian dan spiritualitas di kalangan anak-anak yang sedang menempuh pendidikan.
“Kami ingin anak-anak Banyuwangi tidak hanya unggul dalam sains, tapi juga memiliki pengetahuan agama yang mumpuni serta mewarisi semangat kebudayaan lokal. Kami juga menekankan pentingnya mengajarkan pemahaman agama yang moderat kepada anak-anak, agar kelak mereka dapat berkolaborasi menjaga keutuhan daerah,” paparnya.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyuwangi, yang mengkoordinasi penyaluran insentif, menyebutkan bahwa tahun ini ada 200 guru agama yang menerima masing-masing Rp700 ribu. “Semoga di tahun mendatang jumlah penerima bisa terus bertambah,” harap Ketua FKUB Nur Chozin. (*)