Banyuwangi, seblang.com – Sebuah video sempat viral di media sosial terkait seorang wisatawan diduga terkena scam atau penipuan jasa delman di destinasi wisata De-Djawatan, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani langsung merespons dengan memerintahkan Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi dan tim untuk turun langsung benahi destinasi wisata alam de-Djawatan.
Plt. Kadisbudpar Banyuwangi, Taufik Rohman, mempimpin langsung pertemuan dengan pihak pengelola wisata de-Djawatan Bekti Andiricahyo, Paguyuban Kusir Delman dan para pedagang langsung diberikan arahan dan pembinaan serta bersepakat untuk mengikuti standar operasional prosedur (SOP) layanan wisatawan di De-Djawatan beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut Taufik Rohman menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya miskomunikasi yang mengakibatkan kekurang nyamanan wisatawan saat mengunjungi destinasi wisata de-Djawatan Banyuwangi.
“Kami sampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya. Terimakasih atas segala masukkannya, dengan adanya laporan seperti ini tentu menjadi bahan evaluasi kami bersama pengelola wisata de-Djawatan,” kata Taufik Rohman.
Selanjutnya dia mengungkapkan Disbudpar akan memberikan pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) kepada pihak pengelola tentang managemen wisata, 16 kusir delman, Pedagang UMKM, tentang kepariwisataan yang akan digelar minggu depan.
“Dalam waktu dekat ini, Kami juga akan memberikan pelatihan secara khusus kepada paguyuban delman wisata de-Djawatan untuk peningkatan pelayanan kepariwistaan.” imbuh Taufik.
Pemerintah bersama para pihak terus upaya meningkatkan mutu dan kualitas layanan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan, temasuk pemberlakukan SOP bagi delman wisata de-Djawatan.
“Kami telah mengeluarkan SOP tentang delman wisata de-Djawatan dengan transparansi tarif Rp. 50.000 dengan durasi 30 menit yang dapat dinaiki 1-4 penumpang. Penumpang diantarkan di beberapa titik spot foto. Semua kusir wajib menggunakan seragam dan tiap delman akan diberikan nomor,” ungkap Taufik.
Pihak pengelola wisata alam de-Djawatan, Bekti Andiricahyo juga langsung melakukan kerjasama dengan Bank Jatim Cabang Banyuwangi untuk pemasangan QRIS pembayaran non tunai pada delman sebagai bentuk transparansi.
“Kami telah sampaikan kepada paguyuban delman de-Djawatan untuk memberlakukan pembayaran non tunai dengan menggunakan QRIS. Jika ditemukan pelanggaran pada kusir delman de-Djawatan maka kami akan memberikan sanksi tegas kepada kusir delman.” imbuh Andi.
Melalui supervisi langsung yang dilakukan Disbudpar Banyuwangi, pemerintah berharap de-Djawatan bisa terus menjadi destinasi wisata favorit di Banyuwangi. Hal ini akan membuat wisatawan aman nyaman dan bahagia saat datang dan berkunjung ke kota yang dikenal sebagai serpihan tanah sorga di ujung timur Pulau Jawa ini.////////