Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa festival ini rutin digelar untuk mengajak anak-anak memilih permainan tradisional yang melibatkan banyak gerakan, dibandingkan gadget. “Permainan tradisional memiliki nilai-nilai positif seperti mengajarkan kerjasama, meningkatkan empati, menghormati aturan main, dan menghadapi tantangan,” terang Ipuk.
Ipuk juga menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya ini. “Bukan hanya soal permainan, tapi juga tentang menjaga keakraban, sportivitas, dan kreativitas,” tambahnya. Ia juga mengingatkan para orang tua untuk bersama-sama melindungi anak-anak dari bullying.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menambahkan bahwa festival ini, yang digelar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, juga mendukung gerakan sekolah sehat. “Melalui permainan tradisional, anak-anak diajak untuk aktif bergerak, bersosialisasi, dan mengeksplorasi dunia luar dengan cara yang menyenangkan,” tutur Suratno. (*)