Kapolres Jember Ungkap Pemicu Pengeyorokan dan Penganiayaan Terhadap Polisi

by -1248 Views
iklan aston

Jember, seblang.com – Mapolres Jember sedang melakukan proses penyelidikan secara maraton untuk mengungkap penyebab kasus pengeroyokan dan penganiayaan terhadap 5 anggota polisi.

Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengungkapkan, dari hasil proses lidik, pemicu terjadinya aksi pengeroyokan dan penganiayaan itu diduga karena ada kesalahpahaman yang dilakukan oleh salah seorang anggota Pamter (Tim Keamanan dari PSHT).

iklan aston
iklan aston

Pasalnya, informasi tersebut hasil dari pengakuan puluhan orang yang dianggap sebagai terduga pelaku maupun saksi dari anggota polisi yang ada di lokasi kejadian.

“Untuk motifnya ada kesalahpahaman di lapangan (TKP). Dimana saat itu, ada anggota Pamter (Tim keamanan dari PSHT) yang melakukan pengamanan bersama anggota Polri. Anggota Pamter itu (kemudian) mengamankan diri, (masuk) ke dalam mobil dinas Polsek Kaliwates,” ucap Bayu saat dikonfirmasi sejumlah wartawan Mapolres Jember, Selasa (23/7/2024).

Namun demikian, lanjut Kapolres, massa dari PSHT menganggap ada anggotanya yang diamankan oleh polisi.

“Massa atau gerombolan ini mengira Pamter itu diamankan oleh polisi. Sehingga polisi jadi sasaran amuk dan pengeroyokan,“ ungkapnya.

Kemudian polisi menginterogasi para terduga pelaku apakah menggunakan tangan kosong atau alat bantu.

“Untuk pemeriksaan sementara, para pelaku menyatakan semua menggunakan dengan tangan kosong. Namun demikian, di TKP kami menemukan ada batu dan bambu,” ulasnya.

“Hal ini, masih kami pastikan apakah bambu dan batu yang berada di sekitar TKP ada noda atau tetesan darah yang digunakan pelaku. Atau darah yang tercecer dari korban dan mengenai benda-benda tersebut (batang bambu dan batu). Masih kami dalami,” sambungnya menjelaskan.

Untuk korban pengeroyokan ataupun pemukulan, Bayu menyampaikan dan memastikan jika korban dari anggota polisi hanya satu orang.

“Korban saya tegaskan satu orang. Kenapa ada lima orang? mereka (anggota polisi) saat itu sedang bertugas pengamanan di titik simpang tiga Jalan Hayam Wuruk. Kami juga telah membagi ploting personel dari mulai dari kegiatan utama yaitu di Padepokan PSHT,” ujarnya.

“Kemudian di simpul-simpul jalan kami sudah sebar personel, berdasarkan mapping kerawanan wilayah. Terkait dengan arus lalin dan jangan sampai mengganggu ketertiban umum. Untuk titik lokasinya kejadiannya di simpang tiga Jalan Hayam atau tepatnya depan Transmart. Nah di titik itulah anggota kami dikeroyok oleh gerombolan pesilat PSHT,” paparnya.

Bayu menambahkan, saat itu polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, sejumlah sepeda motor sebagai sarana. Handphone pelaku, pakaian yang digunakan saat kejadian, bendera kebesaran (PSHT) yang dibawa saat konvoi.

“Ini semua jadi petunjuk bagi kami, untuk bisa menjelaskan dan mengumpulkan rangkaian dari peristiwa yang terjadi terkait pengeroyokan. Juga dilengkapi rekaman kamera CCTV, video-video amatir lain dari masyarakat. Ini semua nanti kami analisa, terkait peran dari masing-masing pelaku,” pungkas mantan Kapolres Pasuruan itu.

No More Posts Available.

No more pages to load.