Jember, seblang.com – Mapolres Jember sedang melakukan proses penyelidikan secara maraton untuk mengungkap penyebab kasus pengeroyokan dan penganiayaan terhadap 5 anggota polisi.
Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengungkapkan, dari hasil proses lidik, pemicu terjadinya aksi pengeroyokan dan penganiayaan itu diduga karena ada kesalahpahaman yang dilakukan oleh salah seorang anggota Pamter (Tim Keamanan dari PSHT).
Pasalnya, informasi tersebut hasil dari pengakuan puluhan orang yang dianggap sebagai terduga pelaku maupun saksi dari anggota polisi yang ada di lokasi kejadian.
“Untuk motifnya ada kesalahpahaman di lapangan (TKP). Dimana saat itu, ada anggota Pamter (Tim keamanan dari PSHT) yang melakukan pengamanan bersama anggota Polri. Anggota Pamter itu (kemudian) mengamankan diri, (masuk) ke dalam mobil dinas Polsek Kaliwates,” ucap Bayu saat dikonfirmasi sejumlah wartawan Mapolres Jember, Selasa (23/7/2024).
Namun demikian, lanjut Kapolres, massa dari PSHT menganggap ada anggotanya yang diamankan oleh polisi.
“Massa atau gerombolan ini mengira Pamter itu diamankan oleh polisi. Sehingga polisi jadi sasaran amuk dan pengeroyokan,“ ungkapnya.
Kemudian polisi menginterogasi para terduga pelaku apakah menggunakan tangan kosong atau alat bantu.