Dua Kecelakaan Warnai Etape 2 Tour de Banyuwangi Ijen, Martin Laas Raih Kemenangan

by -2019 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Etape kedua Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) yang menempuh rute sepanjang 153 kilometer, dimulai dari Alas Purwo dan berakhir di Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, berlangsung dengan persaingan ketat pada Selasa (23/7/2024). Menjelang garis finish, terjadi dua insiden tabrakan yang melibatkan belasan pembalap akibat persaingan sprint yang sengit di antara puluhan peserta.

Pada lima kilometer terakhir, sekitar 50 pembalap berada dalam satu peloton, memicu persaingan sprint yang intens. Manuver-manuver agresif mengakibatkan dua kali tabrakan dalam rombongan besar, menyebabkan banyak pembalap terjatuh.

iklan aston
iklan aston

Martin Laas, pembalap asal Estonia dari tim Ferei Quick-Panda Podium Mongolia Team, berhasil menjadi yang tercepat dan memenangkan Etape 2 dengan catatan waktu 3 jam 20 menit 46 detik.

Laas menyatakan, “Saya sangat senang. Ini adalah kerja tim yang brilian. Memang sudah menjadi rencana kami dari awal. Kami melihat peluang saat peloton berhasil mengejar leader. Walaupun menjelang finish cukup kacau, namun saya fokus untuk tetap berada di depan dan akhirnya bisa finis pertama.”

Posisi kedua diraih oleh Abdul Halil Mohamad Izzat Hilmi dari Malaysia Pro Cycling, sementara Kusuma Terry Yudha dari Kelapa Gading Bikers menempati posisi ketiga.

Bentley Niquet Olden dari tim CCACHE X PAR KUP sempat mendominasi balapan sejak 40 kilometer awal hingga 15 kilometer menjelang finish. Ia berhasil meraih intermediate sprint di tiga titik dan King of Mountain (KoM) di Songgon. Namun, lima kilometer sebelum garis akhir, Bentley tertangkap oleh peloton.

Bentley mengungkapkan, “Saya sudah berusaha untuk bertahan lebih lama lagi, tapi tubuh saya berkata lain. Tapi tujuan saya tercapai meraih KoM di etape 2. Saya akan bidik KoM di etape berikutnya karena itu kekuatan saya.”

Meskipun Martin Laas memenangkan Etape 2, Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) tetap dipertahankan oleh Ryan Cavanagh, pembalap asal Australia dari Kinan Racing Team, Jepang. Cavanagh juga menyandang G-Land Jersey (Green Jersey) dengan total 27 poin.

Cavanagh menyatakan tekadnya, “Bertanding di Banyuwangi memang selalu sulit. Jalanan sangat sulit mulai dari belokan hingga nantinya di Gunung Ijen. Saya akan berusaha sekuat tenaga.”

Race Director TdBI, Jamaludin Mahmud, menjelaskan bahwa berdasarkan regulasi, jika terjadi tabrakan dalam tiga kilometer terakhir, seluruh pembalap dalam satu peloton yang terlibat akan dicatat dengan waktu yang sama.

Tour de Banyuwangi Ijen terus berlanjut dengan persaingan yang semakin ketat di etape-etape berikutnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.