Situbondo, seblang.com – Rutinitas agenda tahunan Desa Olean Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo menjadi salah satu tradisi yang cukup sakral dan unik.
Sebelum acara penyucian keris yang disebut Tosan Aji dilakukan oleh beberapa tokoh adat dan disaksikan oleh Ribuan masyarakat Desa Olean ada beberapa ritual sakral yang harus dilakukan, mulai dari bakar kemenyan, mempersiapkan sesanding untuk dihadiahkan para leluhur dan membaca mantra atau kejuangan yang sudah menjadi tradisi turun menurun di Desa Olean.
Tosan Aji adalah penyucian keris pusaka pada bulan suro, dengan maksud menjaga dan merawat pusaka sisa peninggalan para leluhur yang ada di Desa Olean.
Tidak hanya itu semua warga Desa Olean juga hadir dan menyajikan makan khas yaitu Tajin Sora dalam artian menurut bahasa Indonesia ialah bubur, sedangkan Sora dalam kalender hijriyah ialah Muharram. Jadi, tajhin sora merupakan sebuah tradisi di bulan Muharram yang kerap membuat tajhin yang disajikan pada bulan sora atau Muharram.
Ansori Kepala Desa Olean mengatakan jika Desa Olean banyak memiliki cerita adat dan budaya, seperti Dusun KK 26 memiliki cerita mistis yang dipercaya oleh warga sekitar, dan masyarakat setempat.
“Masyarakat Desa Olean sangat menjunjung tinggi nilai adat istiadat dan budaya yang dijaga sampai saat ini, dan beberapa contoh yang sudah menjadi rutinitas setiap satu tahun satu kali yaitu, warga setempat mengadakan acara pada bulan suro dan bulan Muharram dengan rangkaian acara berupah prosesi siraman memandikan pusaka desa, dan kemudian dilanjut dengan menikmati Tajin (bubur) Sora, yang dimakan secara bersama sama dengan seluruh masyarakat Desa Olean,” pungkasnya. Minggu, (21/7/2024). (///////)