Oleh : Fadjar Isnaeni
Baru saja usai Banyuwangi Ethno Carnival, yang menampilkan tema Ndaru Deso yang memperoleh banyak apresiasi dari berbagai kalangan, kini sudah diambang mata perhelatan International Tour De Banyuwangi Ijen 2024, sebuah lomba balap sepeda bertaraf internasional yang sudah beberapa tahun diselenggarakan Banyuwangi.
Balap sepeda yang dilakukan dengan melewati berbagai destinasi wisata di Banyuwangi juga dengan berbagai rute yang ekstrem menjadi tantangan bagi para pembalap yang datang dari lokal dan mancanegara. Belum lagi berbagai kegiatan yang sudah berlangsung seperti Keboan Aliyan, Seblang dan Barong Ider Bumi serta masih banyak kegiatan wisata yang lain yang tergelar di Bumi Osing ini, menambah semakin semaraknya Banyuwangi.
Gegap gempita berbagai kegiatan yang dilakukan oleh jajaran Pemkab Banyuwangi untuk menaikkan jumlah wisatawan serta menggerakkan perekonomian rasanya perlu mendapatkan apresiasi dari semua kalangan, hal ini juga terbukti dengan naiknya pendapatan perkapita dari 53.876.000/tahun di tahun 2022 menjadi 58.086.000/tahun di tahun 2023, demikian juga dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 4,33 % di tahun 2022, naik menjadi 5,03 % di tahun 2023.
Peningkatan ini tentu bukan hanya hasil kerja keras pihak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi saja tapi hasil kerja keras semua stakeholder dan masyarakat Kabupaten Banyuwangi karena semua berperan dengan porsinya masing masing. Tapi harus diakui sebagai leading sektor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi perlu kita acungi jempol dan berikan apresiasi atas semua prestasi yang di torehkan sehingga ini menjadi citra baik untuk perkembangan Banyuwangi yang lebih maju lagi ke depannya.
Tentu sinergitas semua stakeholder untuk menjaga stabilitas dan keamanan Banyuwangi perlu ditingkatkan karena dengan kondisi Kabupaten yang guyub rukun tentu memberikan aroma lebih bagi wisatawan untuk berkunjung maupun investor untuk menanamkan modalnya di Banyuwangi ini.
Mulai beberapa periode lalu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggunakan pariwisata sebagai cara untuk menaikkan roda perekonomian Banyuwangi terbukti ampuh menjadi jurus andalan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sehingga berbagai penghargaan dan peningkatan perekonomian bisa tercapai.
Pentingnya visi seorang pemimpin dan dukungan dari tim yang mumpuni di harapkan bisa membentuk City Branding bisa berhasil, apalagi yang masa lalu Banyuwangi yang pernah dijuluki Kota Santet yang kini sudah mulai perlahan lahan bisa diubah menjadi lebih positif dengan semakin dikenalnya berbagai destinasi wisata yang menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Banyuwangi.
Menurut Sugiarsono sebagaimana dikutip Juanim & Rahmawati (2015) bahwa dalam menerapkan strategi city branding perlu memenuhi empat kriteria utama, yaitu,
Pertama, atribut yang menggambarkan sebuah karakter, daya tarik, gaya dan personalitas kota. Kedua, pesan, yang menggambarkan sebuah cerita secara pintar, menyenangkan dan mudah atau selalu diingat. Ketiga, diferensiasi yang unik dan berbeda dari kota-kota lain. Keempat adanya duta besar yang menginspirasi orang untuk datang dan ingin tinggal di kota tersebut (Juanim & Rahmawati, 2015).