ITDBI 2024: Pertarungan Epik Pembalap Dunia di Surga Tersembunyi Banyuwangi

by -2868 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Perpaduan menakjubkan antara keindahan alam dan tantangan ekstrem akan tersaji dalam ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2024. Selama empat hari, mulai 22 hingga 25 Juli, para pembalap sepeda kelas dunia akan menguji ketangguhan mereka di lintasan sepanjang 632 kilometer yang membelah pesona Banyuwangi.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengungkapkan ITDBI 2024 bukan sekadar ajang olahraga. Ini adalah petualangan epik yang memadukan keindahan alam Banyuwangi dengan ujian ketangguhan para atlet sepeda dunia. “Semua etape menyuguhkan keindahan bentang alam Banyuwangi. Mulai jalanan perkotaan, kawasan pedesaan, pantai, hutan, perkebunan, hingga Gunung Ijen yang populer dengan fenomena api biru-nya,” paparnya dengan antusias.

Kompetisi yang telah masuk agenda resmi Union Cycliste Internationale (UCI) ini menjanjikan pertarungan sengit di setiap etapenya. “Tentu akan sangat seru menyaksikan persaingan para pembalap dunia. Jadi sangat sayang apabila dilewatkan,” ujarnya.

Rute ITDBI 2024 yang akan dilewati para peserta terbagi dalam empat etape menantang dengan keragaman panorama. Etape pertama sepanjang 136,2 KM akan dimulai dari SMKN 2 Tegalsari dan berakhir di halaman kantor Bupati Banyuwangi. Etape kedua menempuh jarak 153 KM, membentang dari Taman Nasional Alas Purwo hingga kantor Bupati. Etape ketiga menjelajah 175,3 KM dari Dusun Kakao ke kantor Bupati. Sementara etape pamungkas sejauh 167,5 KM akan menguji para pebalap dari Pantai Boom menuju Paltuding, Gunung Ijen.

Chairman ITDBI 2024, Guntur Priambodo, membocorkan detail menantang dari keempat etape. Etape pertama dan kedua akan menjadi panggung bagi para sprinter, dengan dominasi lintasan datar dan beberapa titik sprint strategis. Namun, jangan tertipu. Tanjakan di Songgon pada etape kedua akan menjadi pemanasan awal bagi para pebalap.

Intensitas tantangan meningkat di etape ketiga. Para peserta akan berhadapan dengan tanjakan ekstrem di Pakel, dengan elevasi mencapai 700 mdpl dan gradien 21 derajat. Ini bukan sekadar tes fisik, tapi juga mental para pembalap.

Puncak tantangan ITDBI 2024 akan terjadi di etape terakhir. Setelah melewati berbagai medan dan tiga titik sprint, para pembalap harus menaklukkan ‘jalur neraka’ menuju Paltuding, Gunung Ijen. Tanjakan tipe hors categorie di Gunung Rante, Ijen, akan menjadi penentu siapa yang layak dinobatkan sebagai juara.

“Inilah tantangan terberat, sekaligus penentuan siapa juara ITDBI tahun ini,” tegas Guntur, menutup pemaparan tentang rute yang akan menjadi saksi lahirnya jawara baru di kancah balap sepeda internasional.///////

iklan warung gazebo