Banyuwangi, seblang.com – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2024 sukses memukau ribuan penonton, Sabtu (13/7/2024). Parade fesyen kontemporer bertemakan “Ndaru Deso: The Revival of Village,” menggambarkan kekayaan dan potensi desa-desa yang digali dari akar budaya leluhur Bumi Blambangan dengan atraksi spektakuler.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan, acara tahunan yang telah berlangsung sejak 2011 ini kini resmi menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara, sebuah pencapaian yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata Banyuwangi.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno yang hadir langsung bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono; dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas atas dimasukkannya BEC ke dalam Kharisma Event Nusantara.
“Terima kasih kepada Bapak Menteri yang sudah menjadikan BEC bagian dari Kharisma Event Nusantara. Semoga ini berdampak positif bagi pengembangan pariwisata di Banyuwangi,” kata Ipuk yang juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh seniman, budayawan, panitia, dan kepala desa yang berpartisipasi aktif dalam BEC 2024.
BEC 2024 mengangkat tema “Ndaru Deso: The Revival of Village,” yang menekankan kebangkitan desa-desa kaya warisan budaya dan kualitas hidup yang selaras dengan alam. “The Revival of Village merupakan sub tema BEC tahun 2024 ini. Kita ingin menjaga dan memperkuat identitas desa, meningkatkan kesejahteraan, serta memperkuat keberlangsungan budaya dan tradisi lokal di tengah gempuran modernisasi,” jelas Ipuk.
Bupati Ipuk menegaskan bahwa BEC memiliki dampak signifikan terhadap pengembangan pariwisata Banyuwangi. “Setiap tarian, karya seni, dan upacara tradisional merayakan kekayaan bumi Banyuwangi dan jiwa yang membara dalam hati masyarakat kita. Mari kita berbagi kebahagiaan, keindahan, dan inspirasi bersama-sama,” ajaknya.
Bupati Ipuk juga mengajak masyarakat untuk menjaga desa dengan cinta dan kepedulian, menekankan bahwa di sanalah terdapat kekuatan luar biasa dalam menggapai impian bersama.
Ipuk juga menekankan bahwa “The Revival of Village” bukan sekadar slogan, melainkan komitmen untuk membangun desa-desa yang sejahtera, berdaya, dan berbudaya. “Desa bukan hanya tempat, desa adalah cinta dan semangat yang tiada pernah pudar,” tandasnya.