“Pada saat ploting TPS kemarin, ada beberapa penempatan lokasi memilih yang belum sesuai TPS. Dimana antara lokasi rumah pemilih dengan tempat mencoblos yang ditentukan sangat jauh. Padahal di sisi lain di wilayah tersebut terdapat TPS yang lokasinya lebih dekat,”tambahnya.
Dengan adanya berbagai temuan tersebut, menurut Qowim , pihaknya langsung menginstruksikan jajaranya untuk segera melakukan perbaikan data pemilih, baik data pemilih TMS yang perlu dicoret maupun data pemilih yang tak sesuai dengan TPS.
Selain itu, KPU Banyuwangi juga telah mengidentifikasi pemilih disabilitas dari berbagai jenis. Jumlah disabilitas fisik tercatat sebanyak 1.962 pemilih, disabilitas intelektual 339 pemilih dan disabilitas mental 720 pemilih. Selanjutnya penyandang disabilitas sensorik wicara 933 pemilih, disabilitas sensorik rungu 337 pemilih dan disabilitas sensorik netra 653 pemilih.
KPU Banyuwangi sejauh ini belum bisa memastikan adanya pengurangan atau penambahan jumlah data pemilih pada gelaran Pilkada serentak tahun ini jika dibanding Pemilu kemarin. Sebab hingga saat ini petugas di lapangan masih terus melakukan proses pendataan guna mendapatkan data yang riil dan valid.