Malang, seblang.com – Jelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang tahun 2024, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Malang, KH Hamim Kholili berharap calon bupati Malang adalah pemimpin yang perduli pada masyarakat bawah. Hal tersebut disampaikan kepada awak media saat ditemui sebelum acara Inklusi PCNU di hotel Atria Kota Malang. Jum’at (12/07/2024).
Menurut KH Hamim Kholili yang akrab disapa Gus Hamim ini menerangkan bahwa Pemimpin yang ideal itu adalah pemimpin yang benar-benar menguasai pemerintahan dan yang perduli kepada masyarakat bawah.
Beliau berpendapat baik pak Sanusi maupun pak Gunawan keduanya sama-sama merupakan orang NU bahkan mantan bendahara PCNU.
“Seperti pak Sanusi ini bagus menurut saya, Ada pak Gunawan kan juga mencalonkan sama sama kader NU, yang terpenting dari seorang pemimpin, harus peduli pada masyarakat bawah,” ucapnya.
Gus Hamim menyampaikan meski berbeda pilihan dalam Pilkada 2024 mendatang, dirinya berharap agar masyarakat tetap menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan.
“Kita yakin masyarakat kabupaten Malang adalah masyarakat yang dewasa dalam berpolitik, kita lihat beberapa kali mulai pilkada , pilpres dan pileg tidak ada kejadian masalah perbedaan perbedaan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Gus Hamim menyampaikan bahwa secara organisasi NU harus netral, tapi jika secara pribadi boleh karena di pilkada warga Nahdliyyin memilih pemimpin yang terbaik demi kemaslahatan umat khususnya masyarakat kabupaten Malang.
“Perbedaan itu sunnatullah, Orang itu memilih sesuai dengan hatinya karena jika sudah mantap dan yakin kepada seseorang itu kan juga tidak bisa dipengaruhi,” tandas Gus Hamim.
Gus Hamim menjelaskan tentang Kriteria kepemimpinan yang di harapkan untuk calon pemimpin kabupaten Malang dengan meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
“Kriteria pemimpin ada empat, Sidik, Fathonah, Tablik, Amanah itu sifat Nabi, Nabi itu kan Pemimpin kalau dalam pandangan kita, karena disamping beliau adalah Nabi kan juga sebagai Pimpinan,”
Empat kriteria kepemimpinan tersebut yang menjadi teladan, meskipun dalam tanda petik tidak mungkin sama persis dengan Sifat Mulia Nabi Muhammad SAW.
Disinggung berkaitan dengan beberapa calon yang mendekati warga Nahdliyyin melalui PCNU kabupaten Malang, Gus Hamim menandaskan jika semuanya berkomunikasi dengan baik
“Semuanya kan kita komunikasi, yang lebih sering berkomunikasi dengan bupati karena beliau kan bupati karena sering bertemu di kegiatan NU maupun di kegiatan lainnya,” pungkas Gus Hamim.