Intervensi Serentak Penurunan Stunting di Jember, Sekaligus Launching Pos Layanan Segala Usia

by -1280 Views
Writer: Fitri
Editor: Herry W. Sulaksono

Jember, seblang.com  – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jember, menggelar Rapat koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Intervensi Pencegahan Stunting. Kegiatan itu, bertempat di Kantor Desa Gunungmalang, Kecamatan Sumberjambe, Kamis (11/7/2024).

Disamping itu, sekaligus melaunching Pos Menyala (Memberikan Pelayanan segala usia).

Ketua TPPS Kabupaten Jember, Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) menuturkan, pencegahan stunting diperlukan adanya kerjasama dan kolaborasi semua unsur termasuk masyarakat, untuk menanggulangi secara efektif.

“Kegiatan ini dalam rangkaian memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas), sekaligus memberikan bantuan makanan tambahan (BMT) kepada ibu hamil dan balita,” ucap pria yang akrab disapa Gus Firjaun.

“Sekaligus disini melaunching satu inovasi dari Posyandu di wilayah Kecamatan Sumberjambe dengan nama Menyala (Memberikan Pelayanan segala usia). Jadi tidak hanya balita dan bumil saja, tapi melayani semua usia dan bekerjsama dengan Balai KB,” sambungnya.

Menurut Gus Firjaun, sinergi kolaborasi dan akeselerasi melibatkan semua elemen masyarakat dinilia kerjasama yang baik.

“Melihat yang hadir tadi, kami yakin insyallah kalau terus melakukan kolaborasi dan bersinergi satu dan yang lainnya. Maka kasus stunting di Kecamatan Sumberjambe bisa teratasi dengan baik,” ungkapnya.

“Mungkin upaya yang dilakukan dari sisi penanganan, tapi belum sampai di pencegahan. Jadi hanya penanganan di hilir, kalau penanganan di hilir, tanpa serentak dengan pencegahan di hulu, ini akan sulit nantinya. Ketika sudah ditangani ternyata muncul lagi kasus stunting yang baru,” paparnya.

Oleh karena itu, lanjut Gus Firjaun, dengan adanya intervensi serentak, seluruh kader maupun komponen masyarakat kaitan dengan pencegahan di hulu, optimis bisa teratasi.

“Termasuk penyebabnya seperti pernikahan anak, kurangnya soal informasi kesehatan, terutama kespro (kesehatan produksi). Nah ini ketika ditangani dengan baik, seluruh RT dan RW bergerak bersama, saya yakin segera bisa ada percepatan penurunan. Tidak hanya penurunan,tapi percepatan juga. Ini sangat bagus karena konprehensif dan kami berharap ini bisa ditiru oleh kecamatan-kecamatan yang lain,” ungkapnya.

“Tentu kami mengharap ada inovasi-inovasi baru, dari kecamatan-kecamatan yang lain untuk bisa melakukan percepatan penurunan stunting ini. Misalnya dengan menggandeng pihak ketiga, swasta, perguruan tinggi. Termasuk juga dari media. Ini dibutuhkan informasi dan kampanye tentang penurunan stunting di Kabupaten Jember,” tandasnya.

Sementara itu, Camat Sumberjambe Umar Faroeq mengatakan, sesuai dengan arahan Ketua TPPS Jember Gus Firjaun, semuanya bersama-sama bersinergi dengan seluruh unsur di wilayah Kecamatan Sumberjambe.

Kemudian, untuk rakor pelaksanaan intervensi serentak penanganan stunting dimulai dari hulu terlebih dahulu.

“Karena di bulan Juli untuk intervensi serentak, semua unsur harus terlibat terhadap penurunan stunting. Yang mana di kabupaten jember masih cukup tinggi, termasuk di kecamatan sumberjambe. Sehingga perlu sinergitas bersama dengan smua unsur, termasuk tokoh agama, masyarakat, dari hulu hingga hilir terkait penanganan stunting khususnya di wilayah sumberjambe,” ungkap Faroeq.

Sedangkan Pos Menyala, kata Faroeq, merupakan inovasi dari Puskesmas, serta akan melayani seluruh masyarakat yang ada di Desa maupun Kecamatan Sumberjambe.

“Kalau Posyandu kan hanya menangani balita dan ibu hamil saja, tapi kalau Pos Menyala ini melayani semua usia, termasuk konseling bagi Catin (calon pengantin) maupun para lansia. Mereka bisa melalukan pemeriksaan kesehatan, maupun yang lainnya,” ujarnya.

Lebih lanjut Faroeq menyampaikan, untuk intervensi serentak ini penanganan stunting mulai dari hulu seperti Catin itu harus dipersiapkan. Terutama bagi remaja putri minimal mereka mendapatkan sosialisasi bahwa usia menikah harus diatas 19 tahun.

“Sementara di Kecamatan Sumberjambe ini masih cukup banyak perkawinan dibawah usia anak. Tadi saja Pak Wabup waktu berkunjung sempat menemui ibu hamil umurnya masih 16 tahun. Oleh sebab kita harus bersinergi dan hal ini merupakan tanggungjawab kami bersama dengan semua unsur di Kecamatan Sumberjambe untuk melakukan pengawasan intensif kepada remaja itu,” tandasnya.

iklan warung gazebo