Jaga Tradisi Kebudayaan, Masyarakat di Jember Gelar Ruwatan 1 Suro Bersama Lintas Etnis

by -466 Views
Wartawan: Fitri
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Jember, seblang.com – Ratusan masyarakat Jember dari berbagai etnis, menggelar ruwatan bumi dan doa bersama, Minggu, (7/7/2024), di depan halaman Kantor Pemkab setempat.

Gelaran tersebut merupakan tradisi turun temurun dalam rangka rasa syukur atas berkah, kesehatan serta keselamatan.

iklan aston

Dari pantauan di lapangan, tampak ratusan warga tersebut sebagian mengenakan batik dan blangkon atau udeng di kepala. Serta ada juga yang menggunakan baju adat daerahnya masing-masing.

Mereka tengah melangsungkan ruwatan dalam kegiatan bertemakan ‘Ruwatan Bumi Jember dan Doa Bersama Lintas Etnis di Kabupaten Jember’.

“Ruwatan ini adalah salah satu rangkaian, Jember Berbudaya yang sudah kita lakukan beberapa bulan yang lalu. Ada jember berbudaya dan kebudayaan, kesenian, sarahsehan. Nah sekarang puncaknya, ruwatan sekaligus doa brsama, dan kebetulan bertepatan dengan tanggal 1 Suro 1446 H. Maka kita juga melakukan gelaran ruwatan bumi jember,” ucap Ketua Panitia Ruwatan Bumi Jember dan Doa Bersama Lintas Etnis, Miftahul Rahman.

Semua masyarakat yang mengikuti ruwatan itu, berasal dari seluruh etnis yang ada di Kabupaten Jember.

“Nah untuk seluruhnya, etnis di kabupaten jember ada 21. Tetapi yang terdaftar di FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) Jember, masih 16 etnis yang sekarang terlibat dalam ruwatan dan doa bersama untuk bumi jember ini,” ujarnya.

“Tadi juga ada doa bersama lintas etnis dan lintas agama. Untuk rangkaian acaranya mulai jam 12 siang, hingga nanti malam,” sambungnya.

Sedangkan untuk gelaran seni yang akan ditampilkan dalam ruwatan itu. Dibuka dengan berbagai atraksi seni budaya.

“Yang ditampilkan ada reog, jaranan, seni gelondang, gamelan Ki Samudro, dan juga kesenian lainnya yang ada di kabupaten jember,” ulasnya.

Dengan adanya Ruwatan Bumi Jember dan Doa Bersama Lintas Etnis, Bupati Hendy Siswanto mengapresiasi terhadap gelaran tersebut.

“Mari kita kawal bersama-sama, mereka tunjukkan ruwatan bumi ini gotong royong sendiri. Ini adalah bentuk kekuatan jember, apabila jember rukun dan tidak membuat hoax. Sampaikan kebaikan, insyaallah jember akan lebih damai dan tentram,” ucap Hendy.

“Saya juga mempunyai tekad untuk kabupaten jember agar bisa lebih baik lagi daripada yang dulu-dulu tentunya. Kalau sama, kita merugi, dan harus lebih baik dari yang dulunya,” sambungnya.

Pihaknya berharap, untuk tahun depan ruwatan tersebut dapat digelar kembali di Kabupaten Jember.

“Ruwatan tahun depan, wajib diadakan di kabupaten jember dan lebih meriah lagi. Karena disini kumpulnya suatu kekuatan indonesia, ekonomi, budaya dan seni semuanya ada disini,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang masyarakat Yustina Wayan Rudja Etnis Lobamora Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan. Gelaran tersebut bisa terjalin kerukunan antar umat beragama dan lintas etnis.

“Selama 33 tahun saya berada di jember, sebelumnya belum pernah mengikuti kegiatan seperti ini. Tadi kami bertemu dengan etnis tionghoa, madura, batak, jawa. Pokoknya senang sekali bisa berkumpul jadi satu dan saling mengenal lagi,” ucap Yustina.

“Semoga ruwatan ini lebih luas lagi ke seluruh jember, sehingga masyarakat jember dan etnis yang ada di jember bisa saling berkumpul dan bersatu lagi. Serta lebih saling guyup untuk kemajuan bumi di jember,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.