Dalam Pemutahiran Data Bawaslu Jember Memantau dan Memetakan Ada 32 Titik Rawan

by -748 Views
iklan aston

Jember, seblang.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Jember melakukan pemantauan dan pemetaan kerawanan Pemilukada 2024.

Kemudian untuk titik-titik rawan itu, Bawaslu Jember menyebut ada 32 titik kerawanan terkait pemutahiran data.

iklan aston
iklan aston

Dalam penjelasannya, Kordiv pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Jember, Wiwin Riza Kurnia menyampaikan sebagai langkah antisipasi, saat ini sudah dibuka ‘Posko Aduan Masyarakat Untuk Kawal Hak Pilih’ dalam bentuk hotline.

“Nantinya di Posko aduan masyarakat untuk kawal hak pilih itu, kita membuka hotline untuk masyarakat. Sebagai tempat melaporkan, jika terdapat dugaan bahkan potensi pelanggaran terkait dengan proses pemutahiran data dan pemilih yang dilakukan pantarlih,” ucap Wiwin saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Kantor Bawaslu Jember, Jumat (5/7/2024).

Terkait pengawasan tersebut, tentunya meliputi soal ketaatan prosedur dan lainnya.

“Akan tetapi untuk masyarakat yang dia punya hak pilih dan hak pilihnya juga tidak terakomodir, itu bisa dilaporkan kepada Bawaslu,” ujarnya.

“Untuk posko aduan masyarakat itu tidak hanya di Bawaslu Kabupaten Jember. Tapi serentak seluruh kecamatan, di sekretariat Panwascam masing-masing,” imbuhnya.

Sedangkan potensi kecurangan untuk pemutakhiran data, lanjut Wiwin, dari hasil monitoring saat ini tercatat ada puluhan titik kerawanan.

“Kita memetakan 32 titik kerawanan. Ini lebih ke data akurasi pemilih maupun ketaatan prosedur. Entah itu pantarlih tidak melakukan coklit, pantarlih diwakilkan oleh orang yang memang bukan sesuai SK Pantarlihnya. Atau bahkan secara prosedur mengandung unsur-unsur sara, dan lain-lain,” ulasnya.

Kemudian untuk pengawasan tersebut bersamaan dengan proses coklit yang saat ini juga sedang berjalan.

“Untuk aduan yang ada di Bawaslu Kabupaten Jember sendiri masih belum ada. Tapi yang di kecamatan masih dalam proses inventarisir. Jadi misalkan tidak ditindaklanjuti bahkan jumlah aduannya jauh lebih banyak. Kita akan melakukan monitoring, kemudian nanti akan diakomodir oleh Bawaslu Jember,” ungkap Wiwin.

Wiwin menambahkan, dari pemetaan 30 lebih titik rawan itu, juga ditinjau dari pengalaman pemutahiran data pemilih sebelumnya.

“Untuk selanjutnya kami jadikan strategi pengawasan pada saat pemutahiran data pemilu saat ini. Untuk kerawanan pilkada, dalam waktu dekat kami juga akan mengundang stakeholder terkait, Polres, Bakesbangpol dan juga teman-teman media. Kami akan membuat indeks kerawanan pemilu secara gamblang terkait pemilukada saat ini,” bebernya.

No More Posts Available.

No more pages to load.