“Jika ternyata nantinya ada yang bermain dengan gas LPG 3 kg ini, kami tak akan segan memperkarakan kasus tersebut, termasuk jika itu pihak Pertamina sekalipun. Sebab persoalan ini bersentuhan langsung dengan masyarakat kecil,” tambahnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi H. Mujiono mengatakan, selama ini pihaknya belum ada laporan resmi dari dinas terkait terjadinya kelangkaan gas bersubsidi itu.
Menyikapi persoalan yang terjadi Mujiono berjanji segera memerintahkan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi untuk melakukan penelusuran agar nantinya kebutuhan masyarakat terhadap gas LPG 3 kg di Banyuwangi tercukupi.
“Kami punya tim pengendalian inflansi daerah, akan kami pastikan kebenaran terjadinya kelangkaan gas elpiji ini, jika benar maka harus dicarikan solusinya,” ujar H. Mujiono.
Sekadar informasi dalam beberapa hari terakhir warga Banyuwangi mengeluhkan terjadinya kelangkaan gas LPG 3 kg. Sementara pihak Pertamina menegaskan bahwa distribusi gas LPG 3 kg di Banyuwangi tidak ada pengurangan sedikitpun. Setiap harinya jumlah gas elpiji 3 kg yang di distribusikan di Banyuwangi sebanyak 30 ribu tabung.