Tari Lundoyo: Dalam Kehidupan Keluarga Kaum Laki-Laki Tidak Boleh Mengalami Hal Yang Jelek Seperti Poligami dan Mencuri Istri Orang

by -219 Views
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Dari kesenian Barong Kemiren tersebut akhirnya dikreasikan oleh salah satu seniman di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Banyuwangi Jawa Timur (Jatim) yang mengkreasikan kesenian barong dijadikan tarian.

Tarian tersebut berjudul Tarian Lundoyo. Tarian ini di buat pada tahun 2013 oleh seniman yang bernama Samsul.

iklan aston

Tarian Lundoyo di pertunjukan Barong Kemiren mempunyai arti yaitu Lundoyo yang artinya macan dan macan termasuk hewan. Hewan mempunyai sifat kemanusiaan, kemanusiaan yang artinya lulut, patut, manut (patuh). Eyang Resi menjadikan dari beberapa hewan macan dipilih satu hewan yang sudah tua kemudian dijadikan manusia.

Manusia itu disebut Wong Alas Kemirian, dan Eyang Resi berpesan kepada Wong Alas ”Jika kamu hidup didunia melakukan sifat baik maka kamu akan menjadi manusia selamanya dan jika kamu melakukan hal jelek kamu akan menjadi macan lagi”.

Jangan melanggar peraturan, jangan merusak pagar ayu. Setelah itu dia diutus di Alas Kemirian untuk mencari bunga mawar dan bunga melati setelah itu dia turun gunung.

Di Alas Kemirian tersebut ada namanya Pak Mantri dia mempunyai dua orang istri yang bernama Siti Ambari dan Siti Sundari yang jaga bernama Kebon dan Jongos. Wong Alas masuk kedalam rumah Pak Mantri tetapi Pak Mantri tidak ada dirumah, dia lagi kerja.

Setelah itu Wong Alas mencuri salah satu istri Pak Mantri, dia mengajak Siti Sundari kabur tetapi tidak lama kemudian Pak Mantri datang akhirnya ketahuan dan tertangkap.

Pak Mantri bertanya kepada Wong Alas “Apakah kamu menyukai istriku?” dan akhirnya Pak Mantri menyuruh Wong Alas membawa Siti Sundari tersebut.

Di tengah hutan dia merasa melakukan hal jelek,setelah itu dia pamit kepada Siti Sundari untuk mencari minum tetapi ternyata dia tidak kembali dia menjadi macan lagi karena dia sudah membawa istri orang.

Cerita Barong Lundoyo mempunyai unsur kehidupan keluarga yang artinya kaum laki-laki tidak boleh mengalami hal yang jelek seperti poligami, mencuri istri orang (merusak pagar ayu).

Tari Lundoyo mengambil dari segi kepahlawanan Singo Lundoyo. Tarian Lundoyo memberikan pesan ”Angkoro bakal sirno apik hang utomo” yang artinya jika kita berbuaat jelek pasti sirna dengan apa namanya kebaaikan.

Sebelum melakukan tarian tersebut bapak Samsul melakukan ritual pergi ke makam Buyut Cilik untuk menghormati orang-orang yang terdahulu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.