Banyuwangi, seblang.com – Menanggapi pembagian (ploting) dana pembinaan olahraga tahun 2024 yang diberikan pemerintah kabupaten (Pemkab) kepada KONI Banyuwangi anggaran itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi H. Mujiono mengharapkan agar jajaran pengurus KONI Banyuwangi lebih transparan, akuntabel dan profesional dalam mengelola anggaran yang diterima.
“KONI harus tertib adminitrasi, selain itu laporan pertanggungjawaban yang dilakukan oleh cabor nantinya harus sesuai dengan aturan,” ujar H. Mujiono kepada sejumlah wartawan pada Senin (1/7/2024).
Menurutnya penghobi badminton itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang membawahi KONI, juga harus melakukan pembinaan, pemantauan dan evaluasi. Tujuannya untuk memastikan apakah penggunaan anggarannya sudah sesuai dengan perencanaan yang dilakukan sebelumya atau tidak.
Sementara Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Michael Edy Hariyanto mengatakan, pembagian anggaran KONI tidak menjadi ranah dewan. Namun jika tidak ada transparansi, pihaknya merasa enggan untuk membantu lagi.
Sebab pimpinan dewan yang pernah menjadi Ketua KONI Banyuwangi tersebut mengaku ikut memperjuangkan agar alokasi dana hibah pembinaan olahraga untuk KONI yang diputuskan oleh dewan bersama pemerintah daerah mendapat jatah yang memadai.
“Nanti kita lihat , jika hanya digunakan untuk hura – hura, tentu akan akan evaluasi. Jika pengelolaannya tidak bagus untuk apa. Nanti akan kita koreksi di pengajuan anggaran tahun berikutnya”, pungkasnya
Dana hibah pembinaan olahraga yang dikucurkan oleh pemerintah Banyuwangi diperuntukan bagi 35 cabor dan operasional KONI Banyuwangi. Tahun 2024 besarnya angaran yang diberikan oleh pemerinah kepada KONI Banyuwangi sebesar Rp. 2,5 miliar, termasuk didalamnya untuk reward bagi atlet dan official yang berprestasi dalam Poprov VIII Jatim tahun 2023 lalu.
Ketua Umum KONI Banyuwangi Ahmad Khairullah mengungkapkan sistem pembagian (ploting) anggaran bor pembinaan csudah dilakukan secara transparan, yaitu didasarkan pada 3 (Tiga) parameter; prestasi, jumlah klub/anggota dan program kegiatan yang dilaksanakan selama satu tahun.
“Itu semua ada timnya. Cabor yang mana, harusnya cabor itu bisa langsung datang ke KONI Banyuwangi,” jelas Khairullah.