Malang, seblang.com – Sampai saat ini DPP PDI Perjuangan belum juga mengumumkan ataupun mengeluarkan rekomendasi untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Malang yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah serantak tahun 2024 ini.
Bahkan saat ini muncul kandidat baru, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan sekaligus anggota DPRD Kabupaten Malang terpilih 2024-2029, Abdul Qodir, tiba-tiba mencuat dan berpotensi mendapatkan rekom dari DPP PDI-Perjuangan untuk maju dalam Pilkada 2024 mendatang sekaligus menjadi kuda hitam.
Nama Cak Adeng, sapaan akrab Abdul Qodir, mencuat di tengah-tengah ketidakpastian rekomendasi partai banteng untuk Pilkada Kabupaten Malang. Meskipun, pada pendaftaran bakal calon di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang beberapa waktu lalu hanya ada dua nama yang mendaftarkan diri, yaitu Bupati petahana HM Sanusi dan anggota DPRD Jawa Timur, H Gunawan HS.
Adanya wacana agar Cak Adeng bertarung dalam pesta demokrasi Kabupaten Malang nanti mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya Direktur LSM Jampud (Jaringan Aliansi Pemuda untuk Demokrasi), Sebastian Sadullah.
“Seorang pemimpin haruslah individu-individu yang berani mendapatkan tantangan, serta menciptakan peluang yang lebih besar untuk memberikan manfaat kepada orang banyak, dan Chak Adeng memiliki modal itu,” kata Sebastian Sadullah dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (28/6/2024).
Dari sudut pandang Sadullah, partai sekelas PDI Perjuangan pasti memiliki hitung-hitungan cermat dalam menentukan calon untuk Pilkada. Penilaian dari internal dan eksternal partai pun akan menjadi pertimbangan tersendiri.
“Misal apa jadinya kalau seseorang menjadi pemimpin, namun mindset-nya masih individual contributor, PDI Perjuangan pasti tidak akan mempromosikan seorang individual contributor menjadi super coach, dan di sinilah kenapa Cak Adeng dapat dipertimbangkan menjadi kuda hitam PDI Perjuangan untuk di calonkan sebagai Bupati Malang, supaya terhindar dari Maradona Syndrom,” tegas pria yang akrab dipanggil Gus Dullah ini.