Banyuwangi, seblang.com – Program padat karya irigasi yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi menunjukkan hasil positif dalam upaya pengentasan kemiskinan di Bumi Blambangan.
Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, melalui Kabid Bina Manfaat dan Kemitraan, Doni Arsilo Sofyan, mengungkapkan bahwa hingga pertengahan tahun 2024, program ini telah mencapai lebih dari separuh target yang ditetapkan. Ribuan warga telah merasakan manfaat dari program ini.
“Program Padat Karya Irigasi ini merupakan salah satu upaya kami dalam mengentaskan kemiskinan. Tahun ini, kami menargetkan total 2.400 pekerja dari 80 lokasi. Alhamdulillah, saat ini sudah berjalan di 41 titik dengan menyerap 1.230 pekerja,” ujar Doni pada Jumat (28/6/2024).
Doni menjelaskan bahwa program padat karya ini melibatkan warga setempat dalam pemeliharaan saluran irigasi melalui kegiatan normalisasi.
“Program ini memiliki manfaat ganda. Selain memperbaiki infrastruktur irigasi, juga menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini tentunya sangat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama dari kalangan ekonomi lemah,” tambahnya.
Kegiatan ini telah menjangkau 7 koordinator sumber daya air (Korsda), yang meliputi Kecamatan Kabat, Rogojampi, Tegaldlimo, Glenmore, Bangorejo, Genteng, dan Pesanggaran.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, produktivitas pertanian, dan kesejahteraan petani di Banyuwangi,” ujar Doni.
Santoso, salah satu pekerja, mengaku sangat terbantu secara ekonomi. “Penghasilan tambahan ini sangat berarti bagi keluarga kami. Selain itu, kami juga bisa berkontribusi untuk kemajuan pertanian di wilayah kami,” tuturnya.
Dinas PU Pengairan Banyuwangi optimis bahwa program ini akan berdampak signifikan dalam pengurangan angka kemiskinan serta mendukung visi menjadikan Banyuwangi sebagai sentra agrikultur unggulan di Indonesia.///////
