Sholawat Perjuangan di Ponpes Wali Songo Bersama Ribuan Alumni Santri Doakan Mas Rio Jadi Bupati Situbondo 2024.

by -301 Views
Girl in a jacket

Situbondo, seblang.com – Pondok Pesantren Walisongo Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo mengadakan Sholawat Perjuangan yang diikuti ribuan alumni santri baik dari Pesantren Walisongo maupun alumni santri dari berbagai Ponpes lainnya yang ada di Situbondo.

KHR Kholil As’ad Syamsul Arifin Pengasuh PP Walisongo bersama Yusuf Rio Prayogo yang dipanggil Mas Rio Bakal Calon Bupati Situbondo 2024, dan juga puluhan Masayyih pengasuh pondok pesantren di Situbondo di antaranya:

iklan aston

– KH Zaki Abdullah PP Manbaul Hikam
– KH Syainuri Sufyan PP Sumber Bunga
– KH Tamim Sufyan PP Sumber Bunga
– KH Zayyadurahman PP Bustanul Munawwar
– KH Khofy Shanhaji PP PP Al Imdad
– HB Husein BSA PP Sumber Bunga Dalsel
– KH Zaini Shonhaji PP Is’aful mubtadi’in
– KH Faqih Ali PP Sabilul Muhtadin
– KH Kholiful Maksum PP Nurul Ikhlas
– Gus Fikri Masrur PP Nurul Iman
– KH Aidy Ma’mun Sufyan PP Gundil
– KH Miftahul Arifin PP Mambaul Irfan
– KH Mujib Shonhaji PP Nurur Rahmah
– KH Syamrowi PP Nurul Falah
– KH Ubbad Yamin PP Nurul Iman

Puluhan Masayyih dan ribuan Alumni Santri dari berbagai Ponpes yang ada di Kabupaten Situbondo siap menyatakan untuk mendukung Mas Rio menjadi Bupati di Situbondo, Selasa, (26/6/2024).

Dalam kesempatan itu Mas Rio Bakal Calon Bupati Muda di depan ribuan alumni PP Walisongo mengatakan kesiapannya untuk terus memperjuangkan apa yang menjadi harapan masyarakat bersama yaitu, membangun Situbondo lebih baik.

“Saya ucapkan terima kasih kepada para Masayyih dan semua Alumni yang hadir pada hari ini, oleh karena itu, saya siap lahir maupun batin dan siap mengabdi dan berjuang serta berikrar disini sebagaimana yang dicita-citakan para Masyayikh kita, para guru-guru kita semua. Tolong saya dibantu mohon doa dukungannya agar pada Pilkada nanti saya mendapat ijin Allah SWT terpilih menjadi Bupati Situbondo,” ujarnya.

Lebih lanjut Mas Rio ‘Patennang’ mengungkapkan isi hatinya jika dirinya sebenarnya tidak pantas duduk bersama dengan para masayyih lebih lebih bersama Kiai kharismatik di Situbondo, karena dirinya bukan santri.

“Saya sebenarnya tidak pantas berdiri di sini karena saya bukan santri dan dulu saya jauh sekali kepada pesantren, dan saya dulu merasa bukan bagian dari kultur tetapi ketika saya bersama almarhum mantan Bupati pak Dadang meminta saya untuk melakukan survey dan ketika itu saya mengenal dan merasakan begitu dahsyat Sholawat Nariyah jika kita benar benar mengamalkannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mas Rio menambahkan jika dirinya selama ini merasa picik tidak melihat sebuah keadaan yang sebenarnya dan akhirnya ia melakukan diskusi tentang sholawat Nariyah bersama para Masayyih, akan tetapi tidak berani datang ke PP Walisongo karena takut.

“Tetapi saya tidak berani datang ke PP Wali Songo Karena saya takut, akhirnya saya lakukan survey kembali dan tanya mulai dari orang orang Banyuputih sampai Banyuglugur dan juga kepada ASN tentang kegunaan sholawat Nariyah, dan ada juga yang tidak setuju karena pandangan ke agamanya yang berbeda, tetapi di Situbondo berbasis NU, kenapa saya harus membahas ini, karena inilah pentingnya kita akan melakukan titik balik kembalinya sholawat Nariyah yang harus dijalankan, makanya dengan itu muncul bahasa saya dengan tekline ‘tak Congoco tak Congecoa’ (tidak mau bohong dan tidak mau mencuri),” dalam sambutannya.

Senada apa yang sudah dikumandangkan oleh para puluhan Masayyih bersama ribuan Alumni Santri jika dirinya akan siap berjuang dan mendukung mas Rio menjadi Bupati di kabupaten Situbondo.

Setelah melakukan Dialog dan diskusi bersama. KHR Kholil As’ad Syamsul Arifin Pengasuh PP Walisongo Songo mendoakan untuk Mas Rio menjadi Bupati Situbondo 2024. (Kadari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.