Penari Baru Seblang Bakungan Banyuwangi Pukau Ribuan Penonton

by -1867 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Ritual adat Seblang Bakungan kembali memukau masyarakat dan wisatawan di Banyuwangi. Tradisi berusia ratusan tahun ini digelar di Sanggar Seblang, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, pada Minggu malam (23/6/2024).

Seblang Bakungan, yang dikenal sebagai ritual tarian magis yang dibawakan oleh wanita berumur dalam kondisi trans atau kehilangan kesadaran, tahun ini menampilkan penari baru. Isni (52) menggantikan Mbah Isah (76) yang pensiun karena kondisi kesehatannya menurun. Meski baru pertama kali, Isni yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Mbah Isah, berhasil membawakan tarian dengan menawan.

iklan aston
iklan aston

Rangkaian acara dimulai sejak sore hari dengan tumpengan bersama di sepanjang jalan desa. Warga kemudian melaksanakan salat maghrib dan salat hajat berjamaah di masjid setempat. Malam harinya, parade obor keliling desa (ider bumi) digelar, dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama di bawah temaram api obor.

Puncak acara ditandai dengan pembacaan mantra untuk memanggil roh leluhur. Dalam kondisi trance, Isni menari diiringi musik gending tradisional seperti Kodok Ngorek dan Seblang Lukinto, memukau para penonton.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang hadir dalam acara tersebut menyatakan, festival ini bukan sekadar cara mendatangkan wisatawan, tapi juga upaya menguatkan gotong-royong dan pelestarian budaya.

“Di sisi lain, ini adalah cara untuk meregenerasi pelaku seni budaya. Jadi ini bukan sekedar hiburan, namun juga edukasi bagaimana kita semua harus memiliki semangat melestarikan adat tradisi dan budaya kita,” ujarnya.

Bupati Ipuk menambahkan bahwa pemkab terus mendukung penguatan tradisi dan seni budaya Banyuwangi, salah satunya dengan memasukkan ke dalam agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) setiap tahunnya.

Ritual ini pun berhasil menarik perhatian wisatawan, Egor Danilove, turis asal Rusia, mengaku terpukau. “Sempat kaget dan merinding saat tahu kalau penarinya dalam kondisi trance. Tapi saya terhibur,” ujarnya.

Sementara Amelia Putri dari Yogyakarta terkesan dengan semangat gotong-royong masyarakat setempat. “Saya terkesan dengan budaya gotong-royong warga di sini. Ini tradisi yang harus dilestarikan,” tuturnya.

Seblang Bakungan digelar setiap 17 Dzulhijjah atau sepekan setelah hari raya Idul Adha atau lebaran haji. Persiapan acara telah dimulai sejak Jumat (21/6/2024) dengan berbagai kegiatan, termasuk pentas seni dan bazar UMKM.

Selain di Bakungan, Banyuwangi juga memiliki ritual Seblang Olehsari yang dimainkan oleh remaja perempuan dan digelar hari ketiga bulan Syawal selama lima hari.

Ritual Seblang Bakungan tidak hanya menjadi tontonan menarik, tetapi juga menjadi bukti ketahanan tradisi lokal di tengah arus modernisasi, sekaligus upaya untuk menjaga warisan budaya dan menguatkan semangat gotong-royong masyarakat.//////

No More Posts Available.

No more pages to load.