Suratno menekankan pentingnya kewaspadaan dalam bermedia sosial. “Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih bijak dalam menggunakan platform digital,” tegasnya.
Dinas Pendidikan Banyuwangi juga menggalakkan kampanye anti-perundungan di sekolah-sekolah. Program Merdeka Belajar dan Implementasi P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) menjadi bagian integral dari upaya ini.
“Pencegahan perundungan adalah tanggung jawab bersama. Perlu sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak kita,” Suratno menutup keterangannya.
Insiden ini menjadi pengingat keras akan pentingnya pengawasan dan edukasi berkelanjutan untuk mencegah tindakan perundungan di kalangan pelajar.///////