Banyuwangi, seblang.com – Tugas dan kewajiban saya di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banyuwangi adalah membersihkan lingkungan kantor, merawat tanaman, menghidupkan dan mematikan lampu, menyiapkan minuman untuk para pengurus dan tamu serta beberapa tugas tambahan yang lain.
Penyataan tersebut disampaikan, Yayak Rusiadi (54 Tahun), Staf KONI Banyuwangi kepada wartawan media ini di rumahnya pada Sabtu (15/6/2024).
Yayak menuturkan sampai saat ini mencoba menghubungi beberapa pengurus KONI Banyuwangi untuk menanyakan apa sebenarnya penyebab dia diberhentikan oleh pengurus tanpa surat, alasan dan sebab yang jelas serta tidak sesuai mekanisme organisasi yang berlaku pada umumnya.
“Namun ditelepon tidak diangkat dan tanya melalui WhatsApp (WA) tidak mendapat respons dari beberapa pengurus KONI Banyuwangi. Rencana Rabu (19/6/2024) akan ke kantor KONI supaya semuanya jelas,” ujar Yayak.
Pria yang mengabdi di kantor KONI sejak 2016 itu mengungkapkan karena belum ada surat resmi sehingga dia sempat mengalami kebingungan untuk menjelaskan kepada istri, anak dan keluarga besarnya.
Selanjutnya dia mengungkap selama ini setiap hari sekitar pukul 05.00 sudah datang ke kantor untuk membersihkan ruangan, menyapu halaman dan menyiram tanaman yang ada di kantor KONI Banyuwangi.
Setelah semuanya beres dia pulang untuk membantu istrinya, kemudian sebelum jam kantor dia balik ke kantor KONI untuk membuka pintu gerbang, menyiapkan minuman kopi dan teh apabila ada pengurus yang ada jadwal piket.
“Kalau ada rapat ya menyiapkan tempat, sound system dan minuman setelah itu duduk di belakang. Kadang-kadang juga mengantar surat undangan untuk pengurus KONI dan pengurus cabang olahraga serta selalu siap untuk membantu apabila tenaganya dibutuhkan,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya dua staf Koni Kabupaten Banyuwangi kaget dan seakan tidak percaya mendadak diberhentikan dan diusir tempatnya mengabdi. Tanpa ada peringatan sebelumnya, surat resmi dan penjelasan dari Sekretaris Umum KONI Banyuwangi.
Bahkan setelah menyampaikan informasi pemberhentian langsung pergi dan sulit dihubungi baik melalui telepon maupun sambungan WhatsApp (WA). Sehingga Yayak saat pulang tidak pamit karena tidak pengurus teras KONI Banyuwangi.