Proyek ini menggunakan skema padat karya, melibatkan warga pra sejahtera sebagai tenaga kerja. Dengan ini, selain meningkatkan infrastruktur, Banyuwangi juga berupaya mengentaskan kemiskinan. “Kami melibatkan warga miskin yang masih produktif dari database UGD Kemiskinan Banyuwangi dalam proyek ini,” jelas Ipuk.
Dinas PU Pengairan menargetkan melibatkan 2.400 orang dalam 80 lokus kerja di seluruh Banyuwangi. “Partisipasi masyarakat dalam skema padat karya ini merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan di Banyuwangi,” tambah Ipuk.
Ipuk berharap skema ini dapat diperluas dengan melibatkan lebih banyak instansi yang memiliki program serupa. “Dengan begitu, pembangunan berjalan lancar dan kesempatan kerja bagi warga miskin semakin terbuka,” harapnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan angka kemiskinan di Banyuwangi, dari 7,51 persen pada 2022 menjadi 7,34 persen pada 2023. Meski begitu, Ipuk tetap berkomitmen untuk terus mengurangi kemiskinan. “Meski angka kemiskinan sudah rendah, intervensi terus diperlukan agar warga benar-benar sejahtera,” tutup Ipuk.