Warga Lempuyang Situbondo Rela Jual Ayam untuk Pasang Listrik Baru Ternyata Bermasalah

by -1199 Views
iklan aston

Situbondo, seblang.com – Warga Lempuyang Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo awalnya cukup senang ketika bisa pasang baru listrik KWH Meter, meskipun harus rela jual ayam dan ambil Bank Mekar.

Namun setelah terpasang dan bisa dirasakan aliran listrik oleh kurang lebih 9 kepala keluarga (KK) tersebut, ada pihak petugas PLN mendatangi beberapa warga Lempuyang dan memberikan surat izin masuk persil pelanggan kepada warga lempuyang yang harus ditandatangani dan ternyata isinya dari surat tersebut ada indikasi pelanggaran.

iklan aston
iklan aston

Hal ini membuat warga lempuyang khawatir KWH meteran akan diputus dan menjadi masalah dikemudian hari, karena beberapa dari 18 KK Warga Lempuyang sudah membayar rata rata sekitar 2 juta rupiah dan total keseluruhan uang yang sudah masuk dari 9 orang kepala keluarga kurang lebih dari 18 juta rupiah kepada pihak Desa setempat.

Hal tersebut dibenarkan oleh Selamet warga Lempuyang . Ia mengatakan jika dirinya sebelum mau pasang baru KWH meter baru diminta uang sebesar 2 juta rupiah dan boleh diangsur ketika sudah lunas dengan nominal sebesar 2 juta baru bisa dipasang.

“Kami warga lempuyang mewakili warga dengan persoalan kemarin hari Rabu, (29/5) ada investigasi dari pihak PLN dan kami Warga Lempuyang telah menyalahgunakan aset PLN sehingga kami dianggap melanggar kemudian kami harus membayar denda sebesar satu juta tiga ratus ribu rupiah, kami kaget karena kami tidak tahu karena kami rakyat awam, hanya pada waktu itu awalnya di Dusun Air Karang ada listrik masuk di sana lalu kami warga lempuyang yang selama ini tidak pernah ada aliran listrik masuk ke dusun kami, kami juga menginginkan penerangan listrik juga, dan kami mengajukan kepihak desa dan kepala desa setuju,” ujarnya.

Rony salah satu Warga Lempuyang juga  menambahkan untuk syarat dapat KWH meter yaitu, KTP, dan angsuran keuangan untuk pasang baru uangnya dikumpulkan ke salah satu kerabat desa inisial D.

“Kami disuruh nyicil awal, Rp.500 ribu, setelah cagak nanti berdiri harus lunas sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah,” ungkapnya.

Lebih lanjut Rony menceritakan apa yang menjadi persoalannya mengatakan dirinya bersama warga Lempuyang butuh penerangan lampu dan ketika sudah dipasang dipermasalahkan seharusnya pihak PLN memberikan informasi kepada warga Lempuyang jika ini nanti akan bermasalah, bukan sudah dipasang baru mengatakan ini bermasalah.

“Jika ini mau jadi permasalahan seharusnya pihak PLN dari awal sudah memberitahu terlebih dahulu kepada kami, karena kami masyarakat kecil gak tahu persoalan ini, yang penting kita bisa menikmati penerangan lampu, dan kami sudah membayar dari tambahan KWH sebesar 500 ribu total dua juta, dan yang bayar sudah ada 9 orang yang lunas, dan satu orang bayar tapi belum lunas, dan total uang yang masuk sekitar Rp.18.850.000, dan keseluruhan ada 18 KK sisanya yang belum bayar disuruh nyicil, dan dari 9 orang yang sudah lunas sudah bisa menikmati listrik tersebut namun sekarang dipermasalahkan, untuk mau melunasi dari nominal sebesar itu warga ada yang ambil Bank Mekar, jual ayam, dan sebagainya karena kami butuh penerangan listrik,” katanya.

Sejauh itu Rony bersama warga Lempuyang lainnya juga sudah menghadap langsung ke Bupati Karna Suswandi untuk menceritakan apa yang sudah menjadi persoalan di dusun Lempuyang.

“Tadi malam kami menghadap Bupati Alhamdulillah disambut baik dengan beliau dan kami bertemu langsung dengan Sekretaris Daerah dan Bupati, dan sudah menceritakan apa yang menjadi keresahan kami sebagai warga Lempuyang, semoga keresahan dan permasalahan ini bisa mendapat solusi dan segera terselesaikan,” harapnya.

Sementara itu Imam Anshori Kepala Desa Sumberwaru saat dikonfirmasi lewat via WhatsAppnya mengatakan dengan singkat sudah melakukan mediasi di PLN Cabang Asembagus, “Baik bersama perwakilan warga lempuyang, Babinsa dan Babinkantibmas dan saya sendiri,” pungkasnya, Rabu, (5/6/2024).  (******)

No More Posts Available.

No more pages to load.