Banyuwangi, seblang.com – Di pelosok Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, terdapat sebuah dusun bernama Karanganyar yang menyimpan pesona ekonomi tersendiri. Dusun ini telah lama dikenal sebagai sentra produksi lontong, di mana setiap harinya menghasilkan ribuan lontong dari 28 industri rumahan yang tersebar di sana.
Salah satu pengusaha lontong di dusun ini adalah Nur Kholis. Bermula dari usaha kecil-kecilan pada 2002, kini ia mampu memproduksi hingga 1.800 lontong per hari dengan menghabiskan setengah kwintal beras. Sebuah angka yang menunjukkan betapa lontong telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat.
“Usaha lontong di Karanganyar sudah terkenal dari dulu,” ungkap Nur Kholis. “Alhamdulillah sekarang bisa ikut membuka lapangan kerja buat orang lain.”
Proses pembuatan lontong di desa ini masih menggunakan cara tradisional, dengan lembar daun pisang sebagai pembungkus dan tungku besar sebagai alat untuk mengukus selama 8 jam. Sebuah keahlian turun-temurun yang menjaga kualitas lontong tetap terjaga, bahkan saat harga bahan baku melonjak sekalipun.
“Kami terus berupaya di tengah harga beras dan bahan pokok yang tidak menentu, tetap mempertahankan kualitas lontongnya,” jelas Nur Kholis. “Jadi saya tidak apa beli walaupun agak mahal, yang penting konsumen puas.”
Masing-masing rumah produksi memiliki pasar tersendiri, mulai dari pasar tradisional, warung-warung, hingga memasok ke berbagai wilayah di Banyuwangi seperti Genteng, Rogojampi, Muncar, dan Wongsorejo. Sebuah jaringan distribusi yang menjadikan lontong dari Desa Karangsari dikenal luas di berbagai pelosok Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, terkesan dengan kualitas lontong buatan desa ini saat mengunjungi Desa Karangsari dalam program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
“Bentuknya sangat rapi. Rasanya juga enak, legit, dan tidak keras,” puji Ipuk. “Lontong sudah menjadi makanan yang akrab di lidah orang Indonesia. Bisa untuk lontong kikil, bakso, gado-gado, dan makanan lainnya. Jadi permintaannya cukup besar.”
Industri lontong rumahan di Desa Karangsari menjadi salah satu contoh geliat ekonomi kerakyatan yang terus didorong oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Sebuah potret kecil dari kebangkitan ekonomi rakyat yang menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Banyuwangi.”Karena itu, kami terus mendorong usaha mikro dengan berbagai program,” tambah Ipuk.