Banyuwangi, seblang.com – Banyuwangi siap menjadi kiblat pelayanan jemput bola pengurusan izin edar bagi pelaku UMKM. Hal ini ditandai dengan disepakatinya kerjasama antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada Rabu (22/5/2024).
Mohamad Kashuri, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM menuturkan, layanan jemput bola melalui Mal Pelayanan Publik (MPP) Banyuwangi akan dijadikan model standar untuk dikembangkan di daerah lain.
“Standar layanan dan sarana prasarana di MPP Banyuwangi akan kami seragamkan untuk diterapkan di daerah lain,” ungkap Kashuri.
Sebelumnya, BPOM telah membuka layanan konsultasi di MPP Banyuwangi. Melalui kerjasama ini, layanan diperluas dengan bimbingan teknis, konsultasi pendampingan perizinan, hingga proses produksi dan memperoleh nomor izin edar.
Tak hanya itu, BPOM juga menggandeng Asosiasi Produsen Pangan Olahan Banyuwangi (Asppoba) untuk mendampingi UMKM obat bahan alam memperoleh sertifikat cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) dan nomor izin edar produk.
Kashuri menegaskan, izin edar menjadi kepastian keamanan dan mutu produk. Menurutnya, minat UMKM Banyuwangi untuk mengurus izin edar cukup besar, seiring dengan kemajuan daerah tersebut.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kerjasama ini. Dia yakin, UMKM Banyuwangi akan semakin mudah mengembangkan pasar dengan adanya jaminan keamanan dan kualitas produk.
“Kami berharap semakin banyak produk UMKM di Banyuwangi yang terdaftar di BPOM,” ujar Ipuk.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah memfasilitasi UMKM untuk mengurus izin edar sejak 2021. Melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, ratusan UMKM dilatih soal keamanan pangan dan mendaftarkan 4-5 merek produk untuk izin edar setiap tahunnya.
Artinya, lebih dari seribu produk UMKM terdaftar izin edar secara gratis setiap tahun melalui fasilitas pemkab. Dengan lengkapnya izin, akses pasar UMKM Banyuwangi diharapkan semakin luas.
“Kami telah melatih para pelaku UMKM dengan berbagai jenis pelatihan. Kami juga rutin mengajak mereka untuk bertemu banyak pihak agar jaringannya terbangun,” pungkas Ipuk.////