Banyuwangi, seblang.com – Satu periode menjadi pendamping Bupati Ipuk Fiestiandani sebagai wakil bupati Banyuwangi, H. Sugirah dengan suka duka dan pengalamannya sebagai politisi PDI Perjuangan, bahkan pernah menjadi anggota DPRD Banyuwangi, dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 siap naik kelas dan menuju serta siap untuk menjadi orang nomor 1 (satu) di Banyuwangi.
Menurut tokoh yang akrab disapa Pak Dhe Girah, untuk mewujudkan harapan dan cita-citanya, dirinya intens membangun komunikasi dan menyusun kekuatan bersama partai-partai politik. Karena membangun kekuatan ini menjadi awal untuk membangun pondasi kekuatan di wilayah Banyuwangi..
Dalam tahapan pendaftaran pasangan bakal calon bupati – wakil bupati Banyuwangi masa bakti 2024 – 2029, hanya ada 3 partai politik (Parpol) yang membuka pendaftaran. Sehingga Pak Dhe Girah mendaftar di PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) Banyuwangi.
Memberikan jawaban atas pertanyaan hubungan dengan Bu Ipuk sebagai petahana, menurut dia semua berjalan baik-baik saja dn tidak ada perang dingin.”Kita semua kan memiliki hak berpolitik sehingga bebas untuk menentukan sikap. Karena ini hanya sebuah kompetisi untuk membangun Banyuwangi yang maju, lebih baik dan menyejahterakan rakyat,” ujar Pak Dhe Girah pada Rabu (22/5/2024)
Sampai saat ini Pak Dhe terus membangun komunikasi dengan semua partai, . komunikasi dengan pertahana dan silaturahmi serta menyapa masyarakat yang ada di berbagai wilayah. “Tunggu saja nanti, ini masih terlalu jauh kalau dibicarakan saat ini. Saya insyaallah optimis mendapat rekomendasi maju ke Pilkada,” jelasnya.
Dalam menjalani hidup dan kehidupan Pak Dhe Girah sejak dulu memiliki prinsip seperti air mengalir saja. Termasuk untuk persiapan kontestasi politik saat ini juga mengalir saja dan yakin sampai tujuan.
Yang jelas, dirinya maju menjadi bakal calon bupati atas permintaan masyarakat Banyuwangi khususnya golongan petani dan peternak yang ada di pedesaan. Sehingga dirinya tidak berangkat sendirian, karena apabila berangkat sendirian maka tidak berimbang.
Oleh karena itu, konsekuensinya tentu perlu ada timbal balik untuk membangun dan menyejahterakan masyarakat dengan menjalin kerja sama dan gotong royong dengan mereka, imbuh Tokoh asal Siliragung tersebut.
“Karena mereka mempunyai usulan sehingga kami saling melengkapi pada rakyat. Saya dari rakyat, bersama rakyat dan untuk rakyat. Kita sebenarnya mempunyai program dengan judul “ Mbangun Desa, Noto Kuto”, untuk penjelasannya tunggu tanggal mainnya saja,” tambah Pak Dhe Girah
Dalam tahapan Pilkada serentak tahun ini dia juga melihat perkembangan situasi dan kondisi yang ada. “Karena dalam membangun Banyuwangi visi misi kita tidak boleh asal-asalan karena yang utama tentunya mempertimbangkan harapan dan masa depan masyarakat,” pungkas Pak Dhe Girah.