Guntur menyampaikan tradisi ini sejalan dengan semangat Sekardadu yang mengedukasi generasi muda untuk merawat daerah aliran sungai (DAS). “Program ini membangun kesadaran pelestarian lingkungan sejak dini melalui keterlibatan aktif pelajar,” ujarnya.
Sekardadu yang digulirkan sejak 2022 telah melibatkan 141 sekolah dan 272.780 siswa. Mereka berperan sebagai Duta Sekardadu dengan mengajak teman dan masyarakat sekitar menjaga kebersihan sungai di lingkungannya.
Pada 2024, Sekardadu memperluas cakupan hingga radius 2 km dari aliran sungai. Program ini juga menerapkan sistem aplikasi untuk memonitor partisipasi sekolah.
“Harapannya tradisi seperti Ithuk-Ithukan dapat menginspirasi lahirnya kearifan lokal serupa di wilayah lain demi menjaga kelestarian sumber daya air secara berkelanjutan,” pungkas Guntur.//////