Setelah menamatkan pendidikan strata satunya (S1) di Universitas Madinah pada 1984, dia kemudian pulang mengabdikan diri di Banyuwangi. Pernah menjadi dosen di IAI Ibrahimy, Genteng dan menggelar pengajian di kediaman mendiang istrinya di Genteng pula.
“Semoga kami bisa melanjutkan program-program yang baik dari kepengurusan sebelumnya dan melakukan hal-hal lain yang lebih baik lagi,” tambah Kiai Asmuni.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang membuka Musyda X MUI Banyuwangi berharap kepengurusan ke depan dapat menjadi oase di tengah umat muslim Banyuwangi. “MUI bisa menjadi rumah besar yang bisa menaungi seluruh elemen umat Islam di Banyuwangi,” harap Ipuk.
Lebih lanjut Bupati Ipuk juga berharap, MUI bisa terus berkolaborasi dengan Pemerintah daerah dalam menjalankan program-program kemasyarakatan yang telah dicanangkan. “Selama ini, MUI telah banyak berkontribusi dalam mendukung program-program Pemda. Kami berharap hal ini terus kita jalin,” imbuh Ipuk.
Adapun susunan pengurus MUI Banyuwangi periode 2024-2029 sendiri akan disusun selambat-lambatnya hingga 30 hari mendatang. “Akan disusun oleh ketua terpilih bersama formatur,” terang Sekretaris Formatur Abdul Azis.