Banyuwangi, seblang.com – Warga Dusun Truko RT.04/2 Desa Karangsari Kecamatan Sempu Banyuwangi mengahadang armada dump truk yang hendak masuk ke tambang galian C Dusun Gumuk Desa Karangsari Sabtu (11/5/24)
Mulai pukul 05.30 .WIB puluhan masyarakat sudah berkumpul untuk menghentikan kendaraan dump truk yang hendak masuk ke tambang agar memutar balik dan tidak melalui jalur jalan wilayahnya.
Aksi itu bentuk protes karena jalan di kampungnya bertambah rusak. Bahkan setiap hari debu – debu berterbangan hingga masuk ke rumah warga
Dalam aksinya itu, warga duduk di tepi jalan untuk menghadang kendaraan yang masuk ke tambang
Wahid salah satu tokoh masyarakat dusun Truko mengatakan kalau jalan rusak Itu akibat ulah penambang yang menyebabkan setiap hari debunya bertaburan. Setiap dump truk yang akan masuk, oleh warga diminta untuk kembali. “Yang dilarang lewat hanya dumpp truk, kalau kendaraan pribadi tetap boleh lewat,” terang Wahid.
Menurut Wahid, warga terpaksa menutup jalan untuk dump truk itu karena geram dengan aktivitas tambang yang berada di Dusun Gumuk Desa Karangsari Kecamatan Sempu . “Jalan kami terdampak, sudah jalan kami belum terjamah sama sekali oleh pihak pemerintah kabupaten malah ini tambah rusak karena sering di lewati dump truk yang muatannya sangat berat,” tuturnya.
Wahid menyebut, setiap hari sekitar puluhan armada dump truk melintas di jalan kampungnya. Kendaraan itu membawa material uruk dari tambang yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya. “Sudah setahun lebih dump truk itu lewat sini. Kami biarkan dulu, tapi tidak bertambah banyak seperti sekarang,” ujarnya.
Pria yang berprofesi sebagai pngusaha meubel menuturkan, dump truk muatan material itu semula tidak semua melintas di kampungnya. “Kalau ke selatan utara lewat dusun Simbar, nanti tembus ke jalan raya. Kalau ke utara sudah pasti melewati dusun Truko,” paparnya.
“Saya berharap kepada APH (aparat penegak hukum) untuk segera menindak penambang yang sangat merugikan masyarakat,” pungkas Wahid.//////