Jember, seblang.com – Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (FR PTMA). Secara serentak pada waktu yang bersamaan di seluruh Indonesia, menggelar aksi bela Palestina dan Kutuk Israel.
Hal tersebut juga dilakukan oleh dosen dan puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Jember.
Namun demikian, seluruh civitas akademik di lingkungan UM Jember, memilih melakukan aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel dengan cara menggelar doa bersama.
“Saya pikir bahwa aksi itukan tidak harus turun di jalan. Tapi ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk melakukan (aksi bela) terhadap Palestina. Salah satunya doa bersama. Itu yang kita pilih dalam rangka pelaksanaan bentuk perdamaian,” ucap Wakil Rektor III UM Jember Dr. Sofyan Rofi, M.Pd.I., saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai gelaran doa bersama, Selasa (7/5/2024) siang.
Diketahui, aksi doa bersama itu dilakukan usai melaksanakan Salat Zuhur berjamaah di Masjid Al Qolam, Kampus UM Jember.
“Kita berharap, sesuai dengan (surat Al-Quran) Al-Maidah ayat 21, bahwa sesama muslim kita harus senantiasa untuk mendorong kemerdekaan Palestina. Karena kita tahu sendiri, 35 ribu para mujahid kita ini sudah gugur di Palestina,” ungkapnya.
Sehingga adanya aksi doa bersama tersebut menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap sesama saudara muslim. Yakni sebagai perlawanan dan kemerdekaan bagi masyarakat Palestina.
“Selanjutnya dari aksi ini, kami berharap dengan doa bersama. Agar serangan terhadap rakyat Palestina tidak terjadi lagi, dan kita harapkan Palestina bisa mencapai kemerdekaan serta masyarakat bisa mendapat perdamaian,” harap Sofyan.
Ditanya lebih lanjut, apakah agenda bela Palestina hanya bentuk dukungan doa saja atau ada kegiatan lainnya?
“Mungkin ada agenda lain, kita masih sedang diskusikan dengan beberapa pimpinan yang lain. Tadi malam sempat kita diskusikan terkait dengan kegiatan hari ini, dan mungkin ke depan hari Jumat akan diupayakan tapi tidak di Unmuh (UM) Jember. Karena ada instruksi sekolah-sekolah Muhammadiyah se Kabupaten Jember (juga lakukan aksi yang sama),” paparnya.
“Sehingga nanti kita rapatkan, tentunya akan kita kabari Malam Jumat ya kepada teman-teman pers. Di mana letak kegiatan pelaksanaan itu,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Pendidikan non Formal Kabupaten Jember ini.
Untuk aksi bela Palestina itu juga, tambah Sofyan, tidak ada kaiatannya dengan unsur politik, ataupun kepentingan lainnya.
“Oh tidak, saya rasa dari Forum Rektor se Indonesia itu membahas tentang dukungan terhadap Palestina. Tidak ada unsur politik selain kepentingan lain,” pungkasnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi usai gelaran aksi doa bersama, salah seorang mahasiswa Luna Syifa Ramadani mengatakan melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat memberikan dukungan moril kepada rakyat Palestina.
“Rakyat Palestina seperti yang disampaikan di media, mereka benar-benar di bom dengan perang dan sebagainya. Jadi saya rasa perlu adanya giat bela Palestina ini. Juga dukungan doa yang dihajatkan dapat dikabulkan Allah SWT,” ucapnya.
“Kita harus juga menunjukkan rasa kemanusiaan terhadap mereka yang sedang kesusahan di Palestina sana,” imbuh mahasiswa Teknik UM Jember itu.
Selain adanya kegiatan doa bersama, kata Luna, lebih baik juga dengan dilakukan giat aksi turun ke jalan.
“Acara doa bersama tadi kita khususkan kepada mereka yang berjuang di Palestina. Itu salah satu bentuk aksi dan peduli kita juga untuk mereka. Lebih pas lagi, ada aksi di jalan, karena lebih ada effort’nya sembari berdoa juga. Tapi keduanya juga bisa dilakukan bersamaan sebagai bentuk dukungan terhadap mereka,” tutupnya.////
